Partai Demokrat membongkar duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres. Demokrat merasa dikhianati dan menuding NasDem membuat keputusan sepihak.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023) seperti dilansir detikNews.
Surya Paloh kemudian angkat bicara menanggapi hal itu. Berikut sederet pernyataan Ketua Umum Partai NasDem itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sebut Anies-Cak Imin Belum Final
Surya Paloh menyatakan duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres belum final disepakati. Persetujuan belum tuntas didapat.
"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.
Perkara apakah Surya Paloh setuju dengan duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh tidak tegas menjawab. "Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja kan itu belum tuntas sepenuhnya," kata dia.
2. Soal Nasib Koalisi Perubahan
Surya Paloh juga mengatakan saat ini koalisi pro-Anies yang berisi NasDem, Demokrat, dan PKS masih ada. Namun, dia tidak mengetahui besok.
"Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada atau setengah ada kita belum tahu juga," kata Paloh.
3. Soal Tudingan Pengkhianat
Surya Paloh mengaku prihatin dengan tudingan Partai Demokrat tersebut. Namun dia memastikan harapan NasDem soal Koalisi Perubahan masih sama.
"Artinya saya harus jelaskan dulu. Pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu tentu sikap saya pasti. Apakah itu karena perasaan empati? Apakah karena perasaan ikut prihatin? Saya pasti tidak bergembira lah menerima kabar seperti itu," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menghormati jika Partai Demokrat keluar Koalisi Perubahan. Paloh meyakini dirinya tak mengkhianati rekan sekoalisi.
"Saya hormati (jika Demokrat keluar koalisi). Apa lagi yang saya harus katakan? Kalian lihat kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat pengkhianat atau tidak, kan gitu aja. Tapi saya hormati (Demokrat)," imbuhnya.
4. Soal Rencana Deklarasi Anies-Cak Imin
Surya Paloh mengaku mendengar ada rencana deklarasi duet Anies-Cak Imin di Jawa Timur. Namun, rencana itu belum pasti.
"Ada saya dengar seperti itu. Tapi belum terkonfirmasi secara pasti bagi saya. Barangkali mungkin baru sebuah ide gagasan dari kawan-kawang, kemungkinan," kata Surya Paloh.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video 'Isi Surat Anies untuk AHY, Tertulis Minta Jadi Pasangan di Pilpres 2024':
5. Soal Komunikasi dengan Demokrat
Surya Paloh mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Partai Demokrat usai terbongkarnya duet Anies-Cak Imin. Surya Paloh mengaku tetap menjalin komunikasi dengan Demokrat.
"Kalau saya nggak ada (rencana pertemuan dengan Demokrat)," kata Surya Paloh.
"Komunikasi harus tetap bisa. Kalau pun nggak di dunia, di akhirat. Ha-ha-ha," ujar Paloh.
6. Anggap Cak Imin-AHY Adik
Surya Paloh mengungkap kedekatannya dengan Cak Imin yang diisukan menjadi cawapres Anies Baswedan. Paloh menganggap Cak Imin sebagai adik.
"Cak Imin bukan orang lama, puluhan tahu saya anggap adik saya, Cak Imin juga pernah di sini, di kantor ini, jangan salah, dia punya latar belakang yang sama komunitas press, sama dengan Bambang Soesatyo, kalian ingat itu atau Gus Ipul," kata Paloh.
Di sisi lain, Surya Paloh menyatakan tidak pernah menolak AHY. "Saya nggak pernah menyatakan tidak setuju kepada Mas AHY. Sungguh, saya harus katakan itu," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menganggap AHY sebagai adiknya. AHY akan menjadi tokoh besar di masa depan kelak. "Dia adik saya. AHY sebagai seorang adik, orang muda. Pemimpin muda yang saya harapkan. The rising star nanti harusnya ke depan," kata Surya Paloh.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang