Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bantul menyebut ada empat lokasi yang masuk kategori rawan narkoba di Bantul. Sebagian besar lokasi rawan itu karena berbatasan dengan Kota Jogja.
"Yang jelas untuk daerah rawan narkoba di daerah pinggiran Bantul seperti Kasihan, Banguntapan, Sewon hingga kawasan Parangtritis. Tapi Parangtritis banyak psikotropika dan minuman keras," kata Kepala BNNK Bantul Arfin Munajah, ditemui di sela peresmian Kampung Tangguh Bebas Narkoba di Jomblangan, Banguntapan, Bantul, Rabu (30/8/2023).
Seperti halnya Banguntapan, Arfin menyebut wilayahnya dekat sekali dengan Kota Jogja. Sehingga tingkat kerawanannya masih selalu rawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi di sini (Bantul) lebih banyak pemakai bukan pengedar," ujarnya.
Di sisi lain, tren kasus di Bantul tahun ini masih didominasi kasus penyelahgunaan psikotropika. Menurutnya, kasus narkotika di Bantul bisa dihitung dengan jari.
"Untuk Bantul tahun ini tren kasus lebih banyak kasus psikotropika, meski ada satu dua kasus narkotika," ucapnya.
Psikotropika, kata Arfin, adalah obat yang boleh digunakan dokter tapi banyak disalahgunakan oleh beberapa kalangan. Kebanyakan konsumen psikotropika di Bantul adalah kalangan pelajar.
"Psikotropika itu kebanyakan anak-anak, pelajar karena harga yang terjangkau. Karena harganya Rp 30 ribu dapat 10 butir. Jadi pelajar-pelajar itu rata-rata pemakai psikotropika," ucapnya.
Terkait penyebabnya kalangan pelajar menjadi pemakai psikotropika, Arfin menilai ada banyak faktor. Salah satunya adalah faktor pergaulan yang salah.
"Kalau anak-anak itu biasanya ada masalah sedikit terbujuk karena lingkungan pergaulan, masalah keluarga juga jadi salah satu faktor," ujarnya.
"Jadi biasanya ketemu teman-teman dibujuk, dicengin teman-temannya dia sudah tergiur untuk mencoba psikotropika. Di sisi lain karena mereka juga masih labil," lanjut Arfin.
Terkait antisipasi, Arfin mengaku terus menggencarkan pencegahan melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah. Selain itu mencanangkan kampung bersih narkoba (bersinar) di 7 titik yang ada di Bantul yang membina kampung tangguh bebas narkoba.
"Kita juga sediakan klinik rehabilitasi di kantor BNNK Bantul, jadi kalau ada anak-anak kita terlanjur konsumsi narkoba bisa menjalani rehabilitasi secara gratis. Kalau sudah parah kita rujuk ke tempat lain, karena kita hanya rawat jalan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta mengatakan kampung tangguh bebas narkoba ini sudah ada sejak tahun 2018. "Di Bantul sampai dengan saat ini ada 70 laporan polisi penyalahgunaan narkoba. Dengan adanya kampung ini, paling tidak bisa menekan kasus penyalahgunaan narkoba di Bantul," katanya.
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka