Tumpukan sampah lagi-lagi terlihat di sudut Kota Jogja. Kali ini berada di dekat perlintasan Kereta api, jalan Tukangan, Bausasran, Danurejan, Kota Jogja. Warga mengeluhkan bau yang ditimbulkan.
Pantauan detikJogja Jumat sore (25/8) tumpukan sampah tampak membentang sejauh kurang lebih 10 meter di pinggir jalan. Bau tak sedap tercium saat mendekati tumpukan yang didominasi bungkusan-bungkusan kantong plastik.
Salah satu warga yang melintas, Mustakim (35) mengaku tak tahu-menahu sejak kapan sampah menumpuk di situ. Ia mengaku terganggu dengan bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah, nggak tahu (mulai kapan sampah menumpuk), baunya ganggu," terangnya saat ditemui wartawan di dekat lokasi, Jumat sore (25/8/2023).
Sementara itu, Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana menjelaskan setiap harinya pihaknya hanya mengirim 20 armada pengangkut sampah ke TPA Piyungan, Bantul.
"Dalam kondisi normal seluruh sampah kota yang biasanya terangkut habis harus dibawa ke TPA adalah sebanyak 60 hingga 70 truk seharinya, dengan jadwal buka layanan TPA 10 jam sehari," terang Mareta saat dihubungi wartawan, Jumat (25/8).
![]() |
"Nah saat darurat begini, kami hanya diperbolehkan mengirim armada ke sana maksimal 20 unit, lalu jadwal buka TPA juga terbatas hanya 1 jam sehari," lanjutnya.
Dengan kondisi tersebut, Mareta mengatakan pihaknya harus putar otak mencari solusi. Ia juga meminta warga untuk memilah sampah mandiri dan hanya membuang residunya ke Depo-depo terdekat.
"Bisa dibayangkan bagaimana kami harus mengatur operasional armada yang harus bisa berangkat setiap harinya, serta putar otak untuk menyembunyikan sementara terhadap jumlah sampah lainnya yang tidak bisa terangkut dalam sehari," jelasnya.
"Karena jatah kami bisa buang ke TPA hanya sekitar sepertiga dari total jumlah sampah yang dihasilkan warga," tutup Mareta.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu