Seorang atlet MMA sekaligus pegiat kebugaran harus merelakan sebagian paru-parunya diangkat karena kebiasaan ngevape. Pria bernama Sean Tobin itu kini menyesal telah membiarkan paru-parunya rusak.
"Itu benar-benar menakutkan karena saya merasa telah melakukannya sendiri.Sudah bertahun-tahun saya tidak merawat paru-paru saya sebagaimana seharusnya dirawat," kata Tobin dikutip dari NYPost, dilansir detikHealth, Selasa (22/8/2023).
"Kardio saya sangat bagus. Saya sangat sehat dan seharusnya saya tidak mulai vaping," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tobin mengaku kebiasaan buruknya dimulai sejak tahun 2018 lalu. Dia mengaku kecanduan dan menggunakan pena sekali pakai 5.000 kepulan per minggu.
Ternyata meski rajin berolahraga, efek buruk vape ternyata tidak menyelamatkan paru-parunya. Tobin pun terlambat mengetahui ada masalah di paru-parunya.
Dia pun sampai harus dipindahkan ke Rumah Sakit Concord New Hampshire. Saat itulah dia baru tahu jika kerusakan paru-parunya gegara kebiasaannya ngevape.
"Ahli radiologi membaca laporan saya, dan mereka memberitahu saya bahwa paru-paru saya kolaps," tutur Tobin.
Kondisi Paru-paru 'Hancur'
Dokter pun membuat sayatan di antara tulang rusuk dan memasukkan selang ke paru-parunya. Prosedur itu dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dan menghancurkan paru-paru Tobin.
Namun, setelah dua hari lubang itu tidak menutup dan harus dilakukan prosedur operasi. Sebelum prosedur, ahli bedah memeriksa rongga dada Tobin dengan kamera.
Saat pemeriksaan itulah tampak paru-parunya dipenuhi bintik-bintik hitam. Dokter memastikan bahwa itu adalah endapan karbon di bagian paru-parunya.
"Itu adalah hal yang menakutkan untuk dilihat. Saat saya melihatnya, saya menjadi sangat kesal pada diri saya sendiri. Saya sangat sedih dan berpikir, 'Sial, saya melakukan ini pada paru-paru saya sendiri.'," ungkapnya.
Paru-paru Tobin Dipotong
Ahli bedah pun terpaksa memotong sedikit bagian atas paru-paru Tobin dan menjepitnya kembali. Ahli bedah lalu menempelkan organ yang terkena ke dinding dadanya agar tidak roboh lagi. Tobin akhirnya bisa keluar dari rumah sakit pada 27 Juli.
Tobin pun harus menjalani masa pemulihan selama sebulan, sampai akhirnya bisa beraktivitas normal.
Keluhan yang Dialami Tobin
Sebelum menjalani operasi, Tobin mengeluhkan beberapa kondisi. Diawali dari rasa sakit yang menusuk saat beraktivitas.
"Ketika saya masuk ke dalam van (untuk bekerja pada 20 Juli), rasanya seperti otot di punggung saya tertarik," ucapnya.
Awalnya, Tobin mengira kalau dirinya terkena pneumonia. Tetapi, setelah dilakukan X-ray, terungkap bahwa paru-parunya mengalami kerusakan yang parah.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan