Sebanyak 91 laporan kasus bullying di dunia Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) diterima Kemenkes RI dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Catatan ini sejak regulasi perundungan dirilis melalui Instruksi Menteri Kesehatan.
Dilansir detikHealth, sebanyak 44 di antaranya terjadi di lingkungan rumah sakit yang dinaungi Kemenkes RI.
Berikut detail laporan kasus bullying 44 kasus di RS lingkup Kemenkes RI:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- 17 laporan dari RSUD di 6 provinsi
- 16 laporan dari Fakultas Kedokteran di 8 provinsi
- 6 laporan dari RS milik universitas
- 1 laporan dari RS TNI/Polri
- 1 laporan terjadi di RS swasta
Kemudian 12 laporan disebut berasal dari tiga RS, yakni RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Adam Malik, RSUP Hasan Sadikin, dan sudah selesai dalam proses investigasi.
Seluruh data tersebut diambil dari catatan pelaporan Kemenkes RI yang masuk melalui website pengaduan bullying dan hotline Kemenkes RI sampai Selasa (15/8/2023).
Beragam Bentuk Bullying di dunia Kedokteran
Beberapa bentuk perundungan atau bullying yang ditemukan di dunia PPDS, seperti penggunaan nama hewan yang dilontarkan dalam proses pendidikan oleh senior, hingga makian yang tak wajar.
Perundungan yang terjadi menyebabkan kerugian secara mentarl, materil dan finansial. Berdasarkan laporan tersebut, para peserta didik terpaksa harus mengeluarkan biaya di luar kepentingan pendidikan.
"Kata-kata kasar keluar, ngomong binatang, kemudian kata-kata rasis, malah ada juga buku panduan yang harus diikuti, itu sangat melukai dan tidak pantas," lanjut dia.
Bahkan, cerita Menkes, perundungan itu tercantum dalam panduan buku para junior saat baru mengikuti PPDS.
"Apalagi buku panduan itu harus beli ini, harus sewa ini, sehingga kemudian kita cek bisa puluhan juta ratusan juta per tahun," pungkasnya
(sip/sip)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang