Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Baron menggelar upacara HUT ke-78 RI di tengah laut Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul. Uniknya, untuk kali pertama SAR Baron melibatkan anggotanya yang perempuan untuk menjadi pembawa bendera merah putih ke tengah laut.
Pantauan detikJogja, tampak ratusan orang berkumpul di pinggir Pantai Baron untuk mengikuti upacara HUT ke-78 RI. Memasuki detik-detik proklamasi yakni pukul 10.00 WIB, posko SAR Baron menyalakan suara sirine diikuti suara klakson dan sirine mobil.
Tidak berhenti disitu, 3 unit jet ski dan empat perahu jukung yang dikemudikan anggota SAR melaju ke tengah laut. Selanjutnya, belasan anggota SAR berenang dari pinggir pantai menuju lokasi pengibaran bendera merah putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di lokasi, tiga orang lantas melaksanakan pengibaran bendera di tengah laut. Suasana khidmat pun mengiringi prosesi tersebut hingga akhir upacara.
Kepala Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Noviar Rahmad mengatakan, bahwa Satlinmas Rescue Istimewa rutin mengadakan upacara di tengah laut Pantai Baron. Semua itu implementasi Indonesia sebagai negara maritim, di sisi lain garis pantai di DIY sepanjang 166 KM.
"Harapannya memberikan atau sesuai visi Pak Gubernur yakni pemberdayaan Pantai Selatan. Nah, dengan adanya upacara ini menunjukkan bahwa Pantai Selatan itu bukan untuk ditakuti tapi ini adalah potensi yang harus digali dalam rangka mengisi kemerdekaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya saat ditemui di Pantai Baron, Gunungkidul, Kamis (17/8/2023).
![]() |
Sementara itulah, Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Baron Marjono, bahwa upacara HUT ke-78 RI tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Buka karena gelombang tinggi, namun melibatkan satu perempuan yang merupakan anggota SAR Baron.
"Untuk formasi pengibar bendera HUT ke-78 RI di tengah laut Pantai Baron ada kenaikan sekitar 11 feet (kaki). Jadi untuk formasi pengibar bendera hanya 3 pembawa bendera, 17 pengiring dan 8 yang terdiri dari Satlinmas Rescue Istimewa," ucapnya.
Karena kondisi gelombang yang tinggi, upacara kali ini tidak melibatkan wisatawan untuk diajak ke tengah laut
"Tahun ini mohon maaf tidak bisa melibatkan wisatawan untuk ikut ke tengah laut," ujarnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan