Mak Breng! Hamparan Sampah di Tepi Jalan Kusumanegara Jogja

Hamparan sampah terlihat di tepi Jalan Kusumanegara, Kota Jogja, tepatnya di sebelah timur jembatan dekat GL Zoo. Aroma tak sedap tercium dari lokasi itu.

Pantauan detikJogja sekitar pukul 10.00 WIB, tumpukan sampah tampak membentang di tepi jalan sejauh kurang lebih 10 meter. Bahkan banyak juga sampah yang jatuh ke bawah jembatan.

Sampah-sampah tersebut terbungkus plastik bermacam ukuran. Bahkan ada beberapa yang terbungkus trashbag berwarna hitam ukuran besar.

Di antara hamparan sampah tersebut, juga terlihat ada bekas sampah yang dibakar. Di tempat itu sudah terpasang spanduk larangan buang sampah berlogo Pemkot Jogja.

Hamparan sampah ini menyebabkan bau tak sedap yang mengganggu. Selain itu juga banyak lalat beterbangan di sekitarnya.

Diketahui, Jalan Kusumanegara merupakan jalur yang ramai lalu lintas pengguna jalan. Jembatan di dekat hamparan sampah itu berdiri di atas aliran Kali Gajah Wong.

Penjual kelapa muda di sekitar lokasi, Marwin (65) mengatakan, oknum pembuang sampah di titik tersebut diduga beraksi pada malam hari. Namun ia mengaku tak mengetahui betul jam berapa mereka beraksi.

"Tahunya itu nek (kalau) pagi sudah tumpukan gitu," jelas Marwin saat ditemui wartawan di warungnya, Rabu (9/8/2023).

Marwin menambahkan, sampah-sampah tersebut sempat diangkut oleh petugas menggunakan truk. Menurutnya, terakhir sampah tersebut dieksekusi petugas dua hari lalu.

"Kemarin juga dibersihin sama truk itu, dua kali tahunya, ning ya wes (tapi ya sudah) tiga hari ada lagi (sampah)," ujarnya.

Marwin mengatakan para oknum pembuang sampah tak hanya membuang sampah di titik tersebut. Menurutnya, beberapa titik di sekitar jembatan itu juga menjadi sasaran pembuangan sampah.

Bahkan, ada yang pernah membuang sampah terbungkus karung di depan warung milik Marwin, hingga membuatnya jengkel lantaran bau dari sampah tersebut. Ia mengaku harus membakar sendiri sampah tersebut.

"Itu orang buang sampah sampai (membuat) mangkel (jengkel) kok, lha yo wong ini warung kok sini dibuangi sampah sampai baunya, pakai bagor (karung)," jelasnya.

"(Akhirnya) Dibakar sendiri, tadi habis bakar sampah," lanjut Marwin.

Ia menduga, sampah yang dibuang di depan warungnya berasal dari pelaku usaha warung makan kaki lima karena jumlahnya banyak.

"Kalau rumah tangga kan sampahnya lak yo cuma satu kresek. Lha wong satu hari itu bau," tutupnya.