Handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi ternyata diretas sindikat. Totalnya 4 orang. Salah satu pelaku utama tak lulus Sekolah Dasar (SD).
Keempat pelaku ditangkap di tiga lokasi berbeda. Dua pelaku bapak-anak berinisial IW (42) dan RJ (22) ditangkap di Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Pelaku HAR ditangkap di Tisnogambar, Jember, Jawa Timur. Kemudian pelaku RD diamankan di Pasir Wangi, Garut, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menyatakan, RJ merupakan salah satu tersangka utama. Punya kemampuan dengan belajar autodidak, tak punya background pendidikan IT atau komputer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak lulus SD. Kelas satu naik kelas dua terus keluar," aku RJ.
"Saya diajarin teman, saya punya teman yang bisa itu," imbuhnya.
Tak Sadar Retas HP Kapolda
Sindikat ini memiliki grup WA. Ada yang bertugas menyiapkan rekening, ada yang menyebarkan file. Pelaku mengirim malware format APK secara acak.
"Begitu dapat target, dishare di grup dan tinggal pilih. (Soal nomor kapolda) nggak tahu dia (pelaku) nomornya siapa," jelas Kasubdit 5 Tipid Siber Dit Reskrimsus Polda Jateng AKBP Sulistyoningsih.
Berdasarkan penyelidikan, sindikat mengirim file APK ke 100 nomor. Sebanyak 48 di antaranya sudah diretas dan dikuasai. Usai menguasai HP korban, pelaku menyuruh korban mentransfer sejumlah uang.
Sindikat ini beraksi sejak awal 2023. Dalam sebulan mereka bisa menggasak Rp 200 juta. Bahkan di bulan terakhir, Juni 2023, mereka mendapatkan Rp 1,5 miliar.
Para pelaku dijerat pasal berlapis UU ITE dan Perlindungan Data Pribadi dengan ancaman hukuman penjara maksimal penjara 5 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.
Berita menarik lainnya seputar Jawa Tengah, baca detikJateng.
(trw/sip)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya