Sampah sempat meluber di bak Jalan Serma Taruma Ramli, Kotabaru, Kota Jogja, kemarin usai TPA Piyungan ditutup. Kini bak itu sudah bersih dari tumpukan sampah.
Pantauan detikJogja, Selasa (25/7) petang, sampah yang kemarin sempat meluber di dua bak kini sudah tidak ada.
Pedagang kelontong tak jauh dari jalan tersebut, Suparmi menjelaskan sampah mulai diambil oleh petugas sejak pagi tadi dengan menggunakan truk dan motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi sekitar jam 10.00-11.00-an. Pakai truk sama ada motor gerobak," jelas Suparmi saat ditemui wartawan di warungnya, Selasa (25/7/2023).
Meski begitu, Suparmi menambahkan, dengan bersihnya bak tersebut tidak menjamin orang yang bukan warga sekitar tak membuang sampahnya di situ.
Menurutnya, bak sampah tersebut adalah milik pribadi warga di jalan itu. Warga luar yang membuang sampahnya di bak tersebut biasanya beraksi di malam hari.
"Ya pasti nanti malem, biasanya malem. Paling nanti malem ya diserbu," ujarnya.
"Itu tempat sampah pribadi, yang punya rumah kan sampahnya sedikit, ya orang yang lewat terus wer (buang sampah sambil jalan) itu. Kadang ada mobil berhenti cuma buang sampah di situ," tambahnya.
![]() |
Terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menerangkan beberapa depo sampah di Kota Jogja mulai hari ini sudah buka setelah sempat ditutup.
"Beberapa depo memang diawal ini kita tutup tapi mulai hari kita buka beberapa depo dan pengangkutan sudah kita lakukan sejak pagi hari tadi," jelas Singgih saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Selasa (25/7).
"Kalau kemarin ada informasi di daerah Ahmad Dahlan, di Kotabaru, Kusumanegara, dan Batikan, itu sudah kita selesaikan pagi dan kita distribusikan ke tempat penanganan sampah sementara," lanjutnya.
Namun, menurut Singgih beberapa depo yang telah buka ke depannya hanya menerima sampah mandiri rumah tangga yang telah dipilah-pilah.
"Depo Utaralaya, depo Dukuh, Sarilaya, depo Ngasem, depo Pengok, dan TPS Tamansari ini per 25 Juli kita buka untuk sampah mandiri. Masyarakat yang bisa membuang di situ bukan penggerobak atau transporter," terang Singgih.
"Nanti secara bertahap setelah lokasi tadi yang saya sebut itu sudah siap maka kemudian ini akan kita buka buka lagi," tutupnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi