TPA Piyungan Ditutup, Pemkot Jogja Siapkan 4 Titik TPS Sementara

TPA Piyungan Ditutup, Pemkot Jogja Siapkan 4 Titik TPS Sementara

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 25 Jul 2023 18:15 WIB
Pj Walkot Jogja Singgih Raharjo. Foto diunggah Selasa (25/7/2023).
Pj Walkot Jogja Singgih Raharjo (Foto: Adji G Rinepta/detikJateng)
Jogja -

Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menyiapkan empat titik tempat pembuangan sampah (TPS) sementara selama TPA Piyungan ditutup. Hal ini untuk mengatasi limbah sampah yang diproduksi warga Jogja.

Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo mengatakan setiap harinya Kota Jogja menghasilkan sampah hingga 210 ton.

"Sekarang hariannya mencapai 210 ton per hari. Ini sudah menurun dari tahun 2022 dari 300 ton per hari menjadi 210 ton," jelas Singgih saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Selasa (25/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singgih mengatakan untuk menyiasati tutupnya TPA Piyungan sejak tanggal 23 Juli hingga 5 September 2023, pihaknya menyiapkan empat titik pembuangan sampah sementara di Kota Jogja.

Dari keempat titik tersebut, Singgih hanya bersedia menyebut satu titik yakni TPST 3R Nitikan, Umbulharjo. Keempatnya akan digenjot agar dapat mengakomodir 210 ton sampah per hari tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita punya TPST 3R yang kapasitasnya hanya kecil yaitu 10 ton per hari ada di Nitikan, itu tidak bisa lagi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan 210 ton per hari untuk sampah Kota Jogja," jelas Singgih.

"Ada beberapa lokasi yang sudah kita siapkan. Jadi ada tiga lokasi yang kita siapkan dan empat termasuk di Nitikan, empat lokasi ini kita siapkan untuk menangani sampah sementara yang sampai dengan 40 hari ini," lanjutnya.

Selain itu, kata Singgih, beberapa depo yang kemarin sempat tutup mulai pagi tadi telah dibuka kembali. Namun, depo-depo tersebut hanya menerima sampah rumah tangga yang telah dipilah-pilah.

"Depo Utaralaya, depo Dukuh, Sarilaya, depo Ngasem, depo Pengok, dan TPS Tamansari ini per 25 Juli kita buka untuk sampah mandiri. Masyarakat yang bisa membuang di situ bukan penggerobak atau transporter," terang Singgih.

"Nanti secara bertahap setelah lokasi tadi yang saya sebut itu sudah siap maka kemudian ini akan kita buka buka lagi," lanjut Singgih.

Upaya lain yang bakal dilakukan Pemkot Jogja yaitu dengan kembali mengedukasi warga soal memilah sampah. Pihaknya berharap masing-masing rumah tangga melakukan pengolahan sampah mandiri.

"Kami akan menggerakkan revitalisasi dari forum bank sampah, dan bank sampah yang ada di masing-masing kelurahan untuk kemudian bisa menurunkan produksi sampah di lokasi tersebut," jelas Singgih.

"Jelas kalau organik sebetulnya bisa selesai di rumah tangga dengan teknologi yang sederhana. Nah yang anorganik mereka bisa olah, bisa kemudian bisa dipilah mana plastik, residu, ini bisa dipilah-pilah dan monetizing dari pengepul yang mengambil dan sebagainya," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads