Mengenal Ojek Pramuwisata Penginapan di Songgoriti yang Eksis Sejak 1980

Mengenal Ojek Pramuwisata Penginapan di Songgoriti yang Eksis Sejak 1980

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 15 Feb 2023 21:50 WIB
Ojek Songgoriti Kota Batu
Kawasan Songgoriti Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Wisatawan yang datang ke Kota Batu tentu tidak asing dengan tukang ojek yang juga menjadi pramuwisata di kawasan Songgoriti. Sebab cara menawarkan penginapan kepada wisatawan tergolong unik.

Cara penawaran yang dilakukan para pramuwisata ini yakni akan ada kendaraan yang masuk ke wilayah Songgoriti akan mereka kejar menggunakan motornya. Saat sudah dekat, barulah mereka menawarkan penginapan.

Para pramuwisata ini sebagian besar merupakan warga asli Songgoriti. Mereka menawarkan jasa penginapan seperti itu sudah sejak tahun 1980-an. Awalnya hanya beberapa orang saja, namun kini ada sekitar 80 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pramuwisata Songgoriti, Sugiono (70) menjelaskan munculnya pramuwisata ini berawal dari banyaknya wisatawan yang datang ke Kota Batu pada tahun 1980-an. Saking banyaknya kunjungan, sejumlah hotel di Kota Batu tak mampu mengakomodir seluruhnya.

Dari situ, ada warga sekitar yang menawarkan kepada wisatawan untuk menginap di rumah mereka. Melihat antusias wisatawan tinggi, banyak warga lain yang memutuskan untuk menawarkan rumahnya sebagai tempat menginap.

ADVERTISEMENT

"Awalnya ada pegawai Hotel Songgoriti warga sini menawarkan rumah mereka untuk penginapan. Cuman ada dua rumah dulu yang ditawarkan. Agar tidak tersesat saat mencari penginapan, muncul lah sekitar 6 orang jadi pramuwisata," tutur Sugiono kepada detikJatim, Rabu (15/2/2023).

Ojek Songgoriti Kota BatuOjek Songgoriti Kota Batu yang siap menawarkan jasa vila dan penginapan (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

"Berjalannya waktu dengan banyaknya warga yang membuka rumahnya untuk penginapan di Songgoriti, jumlah pramuwisata juga ikut bertambah hingga sekarang. Ada sekitar 80 orang kalau nggak salah," sambungnya.

Saat mengawali sebagai pramuwisata, mereka tidak menggunakan kendaraan roda dua, melainkan menumpang kendaraan orang atau gandol. Setelah itu, mulai berkembang di tahun 1985 menggunakan sepeda onthel.

"Baru di tahun 1990-an beralih kendaraan dari sepeda onthel ke sepeda motor. Tapi bisa dibilang di sini nekat karena bersaing secara langsung, ya tapi itu tidak menjadi masalah. Toh sampai sekarang tetap lancar bahkan kita juga membentuk paguyuban pramuwisata," kata dia.

Pramuwisata lain, Tatang (45) menambahkan untuk menjaga agar hasil bisa merata, penawaran penginapan akan dilakukan pramuwisata secara bergiliran. Artinya, ketika ada satu orang yang sudah mendapatkan pelanggan akan berhenti terlebih dahulu menunggu giliran pramuwisata lain.

"Jadi yang sudah dapat akan duduk di pos dekat gapura masuk wilayah Songgoriti. Nah yang belum dapat akan standby di gapura sampai dapat, terus bergiliran seperti itu. Sehingga semua bisa dapat pelanggan," imbuhnya.

Kebanyakan warga yang bekerja sebagai pramuwisata ini merupakan pemilik dari penginapan. Tapi tak sedikit juga yang menawarkan penginapan atau villa milik orang lain.

"Dulu itu kebanyakan ikut orang. Jadi menawarkan penginapannya orang, nanti kita dapat bagian. Tapi berkembangnya waktu, mulai banyak yang punya penginapan sendiri dan sisanya masih ada yang menawarkan penginapannya orang lain," tandasnya.




(abq/fat)


Hide Ads