Pengusaha Villa Songgoriti Kota Batu Masih Terseok-Seok Biayai Operasional

Pengusaha Villa Songgoriti Kota Batu Masih Terseok-Seok Biayai Operasional

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 03 Feb 2023 04:01 WIB
villa songgoriti Kota Batu
Kawasan Wisata Songgoriti Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Sejak pandemi COVID-19, pengusaha villa Songgoriti di Kota Batu terus mengalami penurunan omzet. Bahkan mereka terseok-seok untuk menutup biaya operasional villa. Di Kota Batu, kurang lebih ada 300 Villa Songgoriti.

Ketua Paguyuban Villa Supo Songgoriti Indra Tri Ariyono mengatakan selain pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), faktor yang mempengaruhi penurunan omzet pengusaha villa karena persaingan harga dengan hotel.

"Penurunan ini sudah terjadi sejak pandemi sampai sekarang. Banyak hotel membuat promo dan menurunkan harga. Otomatis kita terimbas karena pasar lebih memilih ke hotel saat harganya murah," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (2/2/2023].

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini membuat para pengusaha villa terseok-seok untuk menutupi biaya operasional mereka. Untuk makan aja mereka udah alhamdulillah. Sekarang hanya bisa memenuhi sebatas kebutuhan mereka di dapur," sambungnya.

Dia mencontohkan saat harga sewa villa di Songgoriti paling mahal sekitar Rp 150 ribu dan kemudian hotel menurunkan harga Rp 200 - 250 ribu. Tentu, banyak yang memilih hotel.

ADVERTISEMENT

Sebab, sarana dan prasarana yang dimiliki hotel lebih menarik dibandingkan dengan Villa Songgoriti yang selama ini bertahan dengan menawarkan harga murah.

"Sekarang villa atau hoemstay di Songgoriti itu mematok harga paling mahal Rp 150 ribu. Ketika hotel mematok harga Rp 200-250 ribu, karena fasilitasnya lebih, pasti banyak pilih hotel," terang Indra.

Invasi dari vendor atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan hotel dan homestay juga menjadi penyebab lain minat masyarakat maupun wisatawan berkurang.

"Dengan persaingan harga kemudian ditambah lagi vendor-vendor masuk, mereka menjatuhkan harga sampai Rp 70 ribu itu kan repot. Udah jatuh tertimpa tangga dengan adanya vendor atah pihak ke-3 itu," jelasnya.

Saat permasalahan ini tidak segera dicarikan solusi, tentu akan berdampak sangat parah bagi warga yang memiliki usaha villa atau penginapan di Songgoriti. Indra pun berharap Pemkot Batu bisa memberikan bantuan menangani permasalahan ini.

"Harapan kami adanya peran aktif pemerintah kota. Villa dan yang lain untuk ayo dirembuk dengan para PHRI. Bagaimana kelanjutan harga, fasilitas, homestay ditentukan diharga berapa," pesannya.

"Ayolah Pemerintah Daerah memfasilitasi untuk berdiskusi dan mendapatkan solusi. Misal, berapa harga yang layak sehingga bisa sama-sama diuntungkan atau dibentuk sebuah ketentuan terkait harga dan promo," imbuhnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads