Teka-teki rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang terhapus selama 3 jam diungkap Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Penyebabnya karena jaringan internet yang mengalami gangguan.
Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan dari Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya mengungkapkan hal tersebut saat mendatangi rumah keluarga korban yang batal mengajukan autopsi.
Armed menyebut rekaman CCTV yang diduga terhapus kurang lebih 3 jam ini disebabkan karena adanya gangguan internet. Jawaban itu diterima TGIPF dari penyidik sekaligus tim labfor.
"Jadi sementara ini tentang penghapusan itu. Menurut keterangan sementara dari penyidik dan tim labfor bahwa itu karena internet, gangguan internet seperti itu," ujar Wijaya kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Setelah mendengar penjelasan terkait dugaan hilangnya rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan selama 3 jam, TGIPF meminta Polri memberikan jawaban tertulis penyebab terhapusnya rekaman CCTV itu.
"Kami akan minta jawaban tertulis oleh pihak kepolisian. Kalau memang betul-betul dari internet (gangguan) harus dijawab secara tertulis dan ini tindak lanjutnya dari TGIPF seperti apa? Ya nanti harus secara resmi," tegasnya.
Wijaya mengaku, TGIPF juga memiliki rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang sama dengan yang dipegang polisi. Memang, ada beberapa durasi rekaman yang terhapus.
"Kita pegang CCTV lengkap sama dengan yang dimiliki penyidik. Ada beberapa durasi yang mati kurang lebih 3 jam, makanya kita pertanyakan," katanya.
Terpisah, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam juga datang ke Stadion Kanjuruhan untuk mengecek rekaman CCTV. Langkah ini menyusul adanya dugaan rekaman CCTV Kanjuruhan berdurasi 3 jam dihapus.
(abq/iwd)