Saat Internet Jadi Kambing Hitam Terhapusnya Rekaman CCTV Tragedi Kanjuruhan

Saat Internet Jadi Kambing Hitam Terhapusnya Rekaman CCTV Tragedi Kanjuruhan

Tim DetikJatim - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 07:03 WIB
Rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang beredar di media sosial
Rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang beredar di media sosial (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Teka-teki rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang terhapus selama 3 jam diungkap Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Penyebabnya karena jaringan internet yang mengalami gangguan.

Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan dari Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya mengungkapkan hal tersebut saat mendatangi rumah keluarga korban yang batal mengajukan autopsi.

Armed menyebut rekaman CCTV yang diduga terhapus kurang lebih 3 jam ini disebabkan karena adanya gangguan internet. Jawaban itu diterima TGIPF dari penyidik sekaligus tim labfor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sementara ini tentang penghapusan itu. Menurut keterangan sementara dari penyidik dan tim labfor bahwa itu karena internet, gangguan internet seperti itu," ujar Wijaya kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Setelah mendengar penjelasan terkait dugaan hilangnya rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan selama 3 jam, TGIPF meminta Polri memberikan jawaban tertulis penyebab terhapusnya rekaman CCTV itu.

ADVERTISEMENT

"Kami akan minta jawaban tertulis oleh pihak kepolisian. Kalau memang betul-betul dari internet (gangguan) harus dijawab secara tertulis dan ini tindak lanjutnya dari TGIPF seperti apa? Ya nanti harus secara resmi," tegasnya.

Wijaya mengaku, TGIPF juga memiliki rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang sama dengan yang dipegang polisi. Memang, ada beberapa durasi rekaman yang terhapus.

"Kita pegang CCTV lengkap sama dengan yang dimiliki penyidik. Ada beberapa durasi yang mati kurang lebih 3 jam, makanya kita pertanyakan," katanya.

Terpisah, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam juga datang ke Stadion Kanjuruhan untuk mengecek rekaman CCTV. Langkah ini menyusul adanya dugaan rekaman CCTV Kanjuruhan berdurasi 3 jam dihapus.

"Kita cek soal CCTV, kami minta penjelasan dari teknisi yang ada di sini (Kanjuruhan)," kata Anam kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022), sore.

Anam mengaku pihaknya mendapatkan penjelasan secara langsung dari teknisi selama proses uji rekaman CCTV. Teknisi membeberkan mengapa ada beberapa titik CCTV error dan kemudian dianggap hilang atau dihapus.

"Kita dijelaskan kenapa kok ini ada blank, terus kenapa kok dianggap ada hilang di titik mana itu tadi banyak dijelaskan cukup detail sekali dan sekarang masih proses," akunya.

Dari serangkaian penjelasan langsung oleh teknisi, Anam menegaskan, bahwa ada dua titik CCTV yang awalnya diduga hilang atau dihapus ternyata disebabkan karena masalah teknis.

"Intinya adalah CCTV yang di titik parkir yang katanya hilang atau dihapus 3 jam. Itu tadi dijelaskan sama teknisinya itu akibat kameranya yang di titik parkir itu diganti pada hari Jumat (H-1). Hari Jumat itu ada pergantian CCTV," bebernya.

"Karena ada pergantian CCTV, instalasinya harus diinstal IT-nya dan sebagainya. Tadi dijelaskan cukup detail, itu belum selesai, nggak kelar, meng-install karena laptopnya blank, lupa. Sampai pada akhirnya pas hari H itu," sambungnya.

Sebelumnya, rekaman CCTV tragedi Kanjuruhan yang berdurasi lebih dari 3 jam diketahui telah dihapus. Komnas HAM mengungkapkan pentingnya peran rekaman CCTV yang dihapus itu.

"Yang pertama kan kemudian pentingnya adalah membuat peristiwa itu menjadi lebih detail. Menjadi lebih detail. Itu yang pertama," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads