Komnas HAM Sebut Penghapusan CCTV di Kanjuruhan Mirip Kasus Sambo

Kabar Nasional

Komnas HAM Sebut Penghapusan CCTV di Kanjuruhan Mirip Kasus Sambo

Tim detikNews - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 12:05 WIB
4 Hal Tentang Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan
Penghapusan CCTV Kanjuruhan disebut mirip kasus Ferdy Sambo. (Foto: AFP via Getty Images/STR)
Malang -

Komnas HAM tengah mengusut penghapusan tiga jam rekaman CCTV terkait Tragedi Kanjuruhan. Komnas HAM kemudian menyebut pola penghapusan CCTV Ini mirip dengan yang dilakukan dalam kasus Ferdy Sambo.

"Yang pertama kan kemudian pentingnya adalah membuat peristiwa itu menjadi lebih detail. Menjadi lebih detail. Itu yang pertama," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat seperti dikutip dari detikNews, Rabu (19/10/2022).

Beka mengatakan, melalui CCTV tersebut, bisa diketahui kronologi jelasnya peristiwa yang menewaskan 133 orang itu. Selanjutnya Beka menuturkan, dari rekaman CCTV yang dihapus juga bisa memperjelas siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua juga kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas, saya kira memperjelas latar belakang kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak. Itu yang kedua," ujarnya.

"Yang ketiga itu juga bisa digunakan untuk memperjelas pihak-pihak yang harus bertanggung jawab. Artinya di lapangan maupun nantinya para pengambil kebijakan atau yang menyusun strategi pengamanan, rencana pengamanan. Saya kira itu," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Pola Penghapusan Mirip Kasus Sambo

Beka mengatakan, pola penghapusan rekaman CCTV ini mirip dengan kasus Ferdy Sambo.

"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu, karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," ucapnya.

Beka mengatakan pihaknya tentu bakal menyelidiki terkait hilangnya CCTV tersebut. Hal ini sebelumnya diungkap oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

"Dan ini kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kita akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas, apalagi Komnas ini penyelidikannya masih berjalan," katanya.

"Jadi kami masih punya kesempatan untuk mendalami hal itu," tambahnya.




(abq/dte)


Hide Ads