Sebanyak 11 kasus pembunuhan terjadi di Jawa Timur selama bulan November 2024. Sembilan pelaku berhasil diringkus sedangkan dua lainnya kini masih diburu polisi.
Berikut 11 kasus pembunuhan yang dirangkum redaksi detikJatim yang sempat mencuri perhatian pembaca:
1. Pria ODGJ Berhelm Merah Tewas di Kota Mojokerto Akibat Tusukan Sangkur
Kasus pertama terjadi di Mojokerto, mayat pria berhelm merah ditemukan di kebun jeruk Jalan Ir Soekarno, adalah Abid Yulandi Muyafa (38). Hasil autopsi menunjukkan Abid meninggal akibat enam luka tusukan sangkur di perut dan dada, dengan luka yang menembus usus korban.
Abid tinggal sendiri di Jalan Merapi 5, Kota Mojokerto, dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia diketahui memiliki riwayat keterbelakangan mental dan hidup bergantung pada bantuan tetangga. Ibunya tinggal di Madiun setelah sebelumnya mengalami kekerasan dari Abid.
Jasad Abid ditemukan pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 11.00 WIB oleh pencari ikan di kebun jeruk Lingkungan Balongcangkring 2. Korban mengenakan helm merah, celana jins abu-abu, dan kaus hitam. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku terduga pembunuhan pria ODGJ tersebut.
2. Durhaka Anak Bunuh Bapak di Jember gegara Warisan
Seorang anak bernama Sutikno (39) di Jember membunuh bapak kandungnya, Sutali (55), pada Sabtu, 2 November 2024, sekitar pukul 20.00 WIB. Pembunuhan terjadi di rumah korban di Kompleks Perumahan Baiti Jannati dan dipicu oleh perselisihan terkait tanah warisan. Sutikno telah membawa pisau dari rumahnya dan menikam korban sebanyak empat kali setelah terjadi cekcok.
Setelah kejadian, Sutikno ditangkap oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, menjelaskan bahwa pelaku merasa memiliki hak atas tanah yang dikuasai korban dan meminta sertifikat tanah tersebut, namun ditolak. Emosi yang memuncak menyebabkan Sutikno melakukan tindakan brutal ini.
Sutikno kini dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami luka tusukan di punggung dan perut, serta sayatan di tangan. Polisi juga telah mengamankan beberapa saksi dan barang bukti terkait kejadian tersebut.
3. Suami di Sidoarjo Tusuk Istri hingga Tewas
Kasus berikutnya terjadi di Sidoarjo. Miftahul Huda (34) membunuh istrinya, Fanda Kusriawan (30), pada Jumat (8/11) saat Fanda berjualan es di depan minimarket. Pembunuhan terjadi setelah Huda mengetahui perselingkuhan Fanda, perselingkuhan itu diakui korban di hadapan suami dan ibu mertuanya.
Huda yang marah setelah mendengar pengakuan istrinya dan melihat isi pesan WhatsApp-nya, merencanakan pembunuhan dengan menggunakan sangkur. Huda lantas merencanakan pembunuhan dan kembali ke lokasi istrinya berjualan es sambil membawa pisau sangkur.
Huda menikam Fanda sebanyak 12 kali. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, sementara Huda ditangkap enam jam setelah kejadian. Pelaku ditangkap dan terancam hukuman penjara seumur hidup atau 20 tahun.
4. Salah Paham Berujung Carok Maut Tewaskan 1 Orang di Malang
Duel carok maut terjadi di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada 9 November 2024, mengakibatkan satu orang tewas. Korban, M (41), tewas akibat luka serius di kepala, punggung, dan tangan setelah berduel dengan pelaku, ED (52), yang juga mengalami luka dan saat ini dalam perawatan.
Motif dari perkelahian ini adalah kesalahpahaman terkait sepeda motor milik pelaku yang dipinjam oleh korban. Ketika pelaku menanyakan kondisi motornya, jawaban korban tidak memuaskan, sehingga pelaku merasa tersinggung dan menantang duel menggunakan senjata tajam.
Jasad korban ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di lahan pertanian setempat. Sedangkan, pelaku mengalami luka gores di tangan kirinya dan menjalani perawatan. Setelahnya, polisi segera melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku yang sempat melarikan diri.
5. Bocah 7 Tahun Tewas Dibunuh-Diperkosa di Banyuwangi
Seorang bocah berusia 7 tahun, siswi Madrasah Ibtidaiyah di Banyuwangi, ditemukan tewas dengan dugaan pemerkosaan dan pembunuhan pada 13 November 2024. Korban ditemukan di kebun kosong, mengenakan seragam sekolah tanpa celana, dengan kondisi mengenaskan dan luka di kepala.
Hanya cincin yang masih melingkar di jari korban, sementara liontin dan barang-barang lainnya ditemukan tercecer di lokasi kejadian. Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra, mengungkapkan bahwa penyelidikan intensif sedang dilakukan.
Selain itu, Tim gabungan dari Polda Jatim dan Polresta Banyuwangi telah memeriksa lebih dari 23 saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap pelaku. Polisi juga melibatkan tim ahli psikologi untuk mendampingi keluarga korban dalam proses ini.
(abq/iwd)