Ojol Wanita Tewas dalam Kardus, Syahrama Sempat Bertemu Sehari Sebelumnya

Ojol Wanita Tewas dalam Kardus, Syahrama Sempat Bertemu Sehari Sebelumnya

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 31 Jul 2025 18:30 WIB
Syahrama saat di keler polisi dari ruang penyidikan
Syahrama saat di keler polisi dari ruang penyidikan. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Polisi masih terus mendalami pemeriksaan terhadap Syahrama, pelaku pembunuhan SAC driver ojol wanita yang tewas terbungkus plastik dan kardus di Gresik. Dari hasil pemeriksaan, pria 36 tahun warga Sidoarjo itu diketahui telah merencanakan aksi pembunuhan tersebut.

"Jadi sehari sebelum melakukan pembunuhan, pelaku dan korban sempat bertemu," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni, Kamis (31/7/2025).

Abid menambahkan korban dan pelaku sempat bertemu pada Jumat (25/7/2025) sore di Toko Fotocopy Jaya Makmur, perumahan Griya Bhayangkara Permai Blok A No.3/Blok E No 2 Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo. Di sana, pelaku menagih uang Rp 5 juta yang rencananya untuk masuk bekerja sebagai petugas cleaning service.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku juga telah memiliki niatan dan berencana untuk mengundang korban keesokan harinya. Selain itu niat pelaku timbul akan memberikan pelajaran kepada korban jika uangnya tidak dikembalikan," tambah Abid.

Meski demikian, lanjut Abid, pihaknya akan berkoordinasi dengan saksi ahli pidana untuk mengetahui apakah kasus tersebut masuk pembunuhan berencana atau pembunuhan secara spontan.

ADVERTISEMENT

"Kita juga akan mendatangkan saksi ahli untuk menentukan apakah ini termasuk pembunuhan berencana tau tidak," pungkas Abid.

Sebelumnya, Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik terus mendalami kasus pembunuhan terhadap SAC, driver ojol wanita yang tewas ditemukan dalam kardus dan plastik. Dari hasil pendalaman yang dilakukan polisi, motif pelaku Syahrama (30) warga Sidoarjo ini diketahui bukan gegara profesi yang dijanjikan korban.

"Perlu kita luruskan, bahwa motif pelaku ini bukan karena dijanjikan korban menjadi PNS, melainkan menjadi cleaning service," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Rabu (30/7/2025).

Abid menjelaskan, pada pemeriksaan awal, pelaku sempat mengaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran uang Rp 5 juta miliknya yang dibawa korban. Uang tersebut untuk menjadikan Syahrama sebagai PNS.

"Namun dari keterangan beberapa masyarakat di media sosial, bahwa korban yang telah dijanjikan pelaku. Kita dalami lagi ternyata pelaku mengaku bahwa uang tersebut untuk bekerja sebagai cleaning service di wilayah Sidoarjo," jelas Abid.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads