Round Up

Gelagat Janggal Kasek di Kasus Siswi SD Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 17 Sep 2023 08:00 WIB
Ummi Latifah, Kepala Sekolah SDN di Menganti Gresik tempat siswi yang matanya dicolok dengan tusuk bakso bersekolah. (Foto: Dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Sikap Kepala Sekolah SD di Menganti, Gresik tempat siswi kelas 2 SD berinisial SAH (8) yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso hingga buta tidak hanya menjadi pertanyaan ayah SAH. Gelagatnya yang enggan berkomentar tentang kasus ini ke wartawan seolah memunculkan kejanggalan. Korban merasa sekolah tak terbuka dalam mengusut kasus ini.

Ada apa dengan Ummi Latifah, kepala sekolah tempat SAH belajar yang menghindari pertanyaan wartawan tentang kasus itu? Samsul Arif, ayah SAH menyebutkan bahwa selama 3 bulan dia berjuang mencari keadilan, pihak sekolah yang dipimpin Ummi Latifah terkesan sengaja menutup-nutupi.

Samsul mengatakan bahwa pihak sekolah selalu berkelit saat dirinya meminta bantuan untuk mengecek rekaman CCTV di sekolah untuk mencari tahu siapa siswa atau orang yang mencolok mata kanan putri pertamanya dengan tusuk bakso hingga mengalami kebutaan.

"Ini ada apa kok saya minta rekaman CCTV waktu kejadian dipersulit? Seakan ditutup-tutupi. Intinya saya hanya mencari keadilan. Siapa tahu di rekaman CCTV ada pelaku saat menarik anak saya," ujarnya kepada detikJatim, Sabtu (16/9/2023).

Samsul menyesal sempat menunda pelaporan kejadian yang menimpa putrinya ke Polres Gresik. Dia memutuskan menunda pelaporan itu karena pihak sekolah menjanjikan untuk memberi akses CCTV, tapi apa yang dijanjikan tak kunjung dipenuhi.

"Dari kejadian pada 7 Agustus 2023, saya baru laporan 28 Agustus 2023. Itu karena saya mendapat harapan bahwasannya pihak sekolah akan menunjukkan rekaman CCTV. Tapi ternyata itu harapan palsu," ujar Samsul.

SAH, siswi SD di Gresik yang matanya dicolok tusuk bakso saat diajak polisi melakukan rekonstruksi apa yang dia alami di sekolah. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)

Samsul semakin meradang saat pihak sekolah menyebutkan bahwa mata putrinya tidak terluka. Padahal dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya meyatakan bahwa mata putrinya itu mengalami kerusakan saraf hingga mengalami kebutaan.

"Seharusnya pihak sekolah atau kepala sekolah bisa mendengarkan keluhan atau aspirasi wali murid. Minimal setidaknya merasa iba, bukannya malah menutup-nutupi dan terkesan tidak peduli sama sekali. Semenjak kekerasan itu terjadi, datang ke sini saja nggak pernah," katanya.

Kemarin, sejumlah wartawan mendatangi SD Negeri tempat SAH belajar di Desa Randupadangan, Menganti yang sekaligus menjadi TKP dugaan kekerasan terhadap SAH pada saat sekolah menggelar lomba Agustusan.

Saat detikJatim dan sejumlah wartawan menemui Ummi Latifah, kepala sekolah itu enggan berkomentar. Dia ngacir meninggalkan wartawan yang bermaksud menanyakan sejumlah hal terkait apa yang dialami SAH.

"Sorry-sorry, saya punya hak untuk tidak menjawab," kata Kasek SD Negeri itu.

Ditangani Polres Gresik. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork