Fenomena motor brebet usai mengisi bahan bakar Pertalite kini menjadi keresahan baru warga Jawa Timur. Dalam beberapa hari terakhir, keluhan serupa bermunculan di Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo, hingga Lamongan, semuanya menuding bahan bakar yang mereka gunakan memiliki masalah.
Bengkel di sejumlah daerah kebanjiran motor rusak dengan keluhan yang sama, yakni mesin tersendat, tenaga hilang, dan bahkan mogok total. Pihak Pertamina pun mulai turun tangan dengan membentuk posko untuk menampung laporan warga.
Berikut rangkuman fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Awalnya Terjadi di Bojonegoro dan Tuban
Fenomena motor brebet pertama kali muncul di wilayah Bojonegoro dan Tuban. Warga ramai-ramai membawa motornya ke bengkel dengan keluhan seragam usai mengisi Pertalite di SPBU setempat.
"Sejak Jumat (24/10), sedikitnya saya menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi cepat mati," kata Suliswanto, mekanik bengkel resmi di Bojonegoro.
2. Diduga Terkait Pertalite dari SPBU Tertentu
Banyak motor yang bermasalah diketahui mengisi BBM Pertalite di SPBU wilayah Kecamatan Kota dan sekitarnya. Para mekanik melakukan pengurasan tangki dan penggantian busi agar performa motor kembali normal.
"Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi," ujar Sulis.
3. Wabah Motor Brebet Meluas ke Sidoarjo
Fenomena serupa meluas hingga Sidoarjo. Dalam tiga hari terakhir, ratusan motor masuk bengkel dengan keluhan sama, yakni brebet usai mengisi Pertalite.
"Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite," tutur Firman, mekanik di kawasan Magersari, Sidoarjo.
4. Lamongan Juga Alami Mogok Massal
Ratusan motor di Lamongan dilaporkan mogok massal setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU. Peristiwa ini viral di media sosial karena banyak warga mengeluhkan mesin kehilangan tenaga dan sulit dinyalakan.
"Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax," kata Anas, mekanik bengkel di Lamongan.
5. Dugaan Campuran Etanol dalam Pertalite
Sejumlah mekanik menduga bahan bakar Pertalite yang beredar mengandung campuran etanol. Campuran ini diduga memicu gangguan pada sistem pembakaran mesin, terutama pada motor injeksi.
"Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga," jelas Anas lagi.
6. SPBU Akui Ada Keluhan dan Laporkan ke Pusat
Beberapa pengelola SPBU juga mengakui adanya banyak keluhan dari pelanggan. Mereka bahkan sudah melaporkan ke pihak pusat, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.
"Sudah hampir 1 minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan tapi belum ada tanggapan," ujar Edi Kusbandono, pemilik SPBU di Jalan Kombws Pol M Duryat.
7. Pertalite Disebut Berbau Lebih Menyengat
Petugas SPBU juga merasakan keanehan pada bahan bakar Pertalite. Mereka menyebut aroma bensin kini lebih menyengat dari biasanya, menimbulkan kecurigaan adanya perubahan komposisi.
"Sudah hampir seminggu bau Pertalite lebih menyengat dari biasanya," ungkap Musholi, petugas SPBU di Jalan Sunan Drajat.
8. Polisi dan Pertamina Turun Tangan
Pihak kepolisian di sejumlah daerah mulai mengambil sampel bahan bakar dari SPBU untuk diuji di laboratorium. Sementara Pertamina mendirikan posko pengaduan di SPBU guna menampung laporan warga.
"Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya," terang Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.
Simak Video "Video: Pria di Bali Modif Mobil untuk Timbun BBM Bersubsidi, Punya 22 Barcode"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































