7 Fakta Prewedding Bawa Petaka Nyalakan Flare Picu Kebakaran Gunung Bromo

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 08 Sep 2023 09:55 WIB
Surabaya -

Sehari dibuka usai kebakaran padam, Gunung Bromo kembali ditutup. Ini karena ulah pasangan yang melakukan prewedding dengan menyalakan flare. Akibatnya, flare tersebut membuat kawasan Bukit Teletubbies di Bromo kembali terbakar.

Ada enam orang yakni pasangan yang melakukan prewedding hingga kru fotografer yang melakukan ulah ini. Keenamnya langsung diamankan polisi dan dimintai pertanggungjawaban.

Mereka ternyata masuk tanpa izin. Ini membuat warganet hingga polisi geram. Akhirnya, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut 7 fakta prewedding bawa petaka nyalakan flare picu kebakaran Gunung Bromo:

1. Video Kebakaran Sempat Viral

Kebakaran di kawasan Gunung Bromo, terjadi sejak Rabu (6/9/2023) malam. Kebakaran kali ini bukan karena faktor alam, melainkan ulah pengunjung atau wisatawan menyalakan api atau flare untuk foto prewedding.

Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Bromo ini terekam kamera ponsel milik warga sekitar. Dalam video berdurasi 41 detik itu menampilkan, beberapa orang laki-laki dan perempuan dengan membawa peralatan untuk pemotretan. Seperti tripod dan kamera.

Mereka tengah santai padahal di belakangnya terlihat api yang makin membesar, tepatnya di sekitar Padang Savana.

"Ini dia orang-orang yang membuat kebakaran, masih santai-santai. Nah ini santai banget dong mereka, wah gak bertanggungjawab nih orang," ujar suara perempuan di dalam video yang viral.

Sedangkan video yang dilihat dari akun @Infowargasemeru, menampilkan api besar menjalar hingga di sekitar Bukit Teletubbies.

"Iki gegara prewed mu iki, bengi-bengi nang Bromo, ancene arek asu (Ini gara-gara prewedding mu ini, malam-malam ke Bromo. Memang anak anjing)," tutur suara laki-laki dalam video.

2. Kesaksian Warga Sekitar

Berdasarkan keterangan dari relawan sekaligus warga Tengger bernama Sismiko yang mengetahui kejadian itu dari sejumlah video relawan yang beredar, terlihat bagaimana peristiwa itu bermula.

Peristiwa pengunjung melakukan prewedding itu terjadi pada Rabu (6/9) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk kepentingan prewedding itu para pengunjung itu sengaja menyalakan flare hingga percikan apinya mengenai rumput kering.

"Jadi mereka menyalakan flare, otomatis percikan api itu mengenai rumput. Banyak video yang beredar, yang saya lihat mereka ketika api itu masih kecil tidak ada reaksi pemadaman. Mereka membiarkan itu," ujar Sismiko kepada wartawan, Kamis (7/9/2023).

Sementara itu, ratusan orang petugas gabungan TNBTS bersama TNI, Polri, BPBD Probolinggo, juga relawan, dan warga setempat bahu membahu memadamkan api.

"Saya sangat menyayangkan sekali. Ya, ini kan salah satu bagian dari ladang ekonomi masyarakat Tengger, terutama para pelaku wisata di sini. Kalau terjadi seperti ini tentu berdampak langsung pada pendapatan ekonomi yang tadinya mulai berdatangan wisatawan akhirnya berkurang lagi," ujarnya.

3. Enam Orang Diamankan

Sebanyak 6 orang diamankan pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Mereka dibawa ke Polsek Sukapura untuk dimintai keterangan.

Selanjutnya, keenam orang tersebut diserahkan ke Polsek Sukapura. Mereka lalu diserahkan ke penyidik unit pidana umum Satreskrim Polres Probolinggo.

Satu orang ditetapkan tersangka dalam kasus ini, baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork