9 Fakta Petaka Bus Karyawan RS Bina Sehat Jember Usai Wisata ke Bromo

9 Fakta Petaka Bus Karyawan RS Bina Sehat Jember Usai Wisata ke Bromo

Auliyau Rohman - detikJatim
Senin, 15 Sep 2025 10:45 WIB
Kecelakaan Bus di Probolinggo
Kecelakaan Bus di Probolinggo (Foto: M. Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Liburan yang seharusnya membawa kebahagiaan bagi karyawan RS Bina Sehat (RSBS) Jember justru berubah menjadi duka mendalam. Rombongan yang baru saja pulang dari wisata Gunung Bromo mengalami kecelakaan maut di jalur menurun kawasan Probolinggo.

Bus pariwisata yang ditumpangi 55 orang itu diduga mengalami rem blong hingga melaju tak terkendali. Akibatnya, kendaraan menghantam pembatas jalan, pagar rumah warga, hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

Fakta-fakta Petaka Bus Karyawan RS Sehat Jember Usai Wisata di Gunung Bromo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rem Blong Jadi Dugaan Awal Penyebab

Sopir bus, Albahri, menyebut kendaraan yang dikemudikannya tiba-tiba kehilangan kendali setelah angin rem habis. Meski sempat mengerahkan rem tangan, bus tetap melaju kencang hingga akhirnya menabrak pagar rumah warga.

"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba remnya ngeblong dan angin langsung habis," kata Albahri.

ADVERTISEMENT

2. Bus Mengangkut 55 Penumpang

Bus pariwisata bernopol P 7221 UG itu membawa 55 penumpang rombongan RSBS Jember. Mereka baru saja pulang dari acara wisata ke Gunung Bromo.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu anginnya sudah tidak ada. Hand rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya sudah pasrah," ujar Albahri.

3. Benturan Keras Membuat Kaca Depan dan Samping Bus Hancur

Kerasnya benturan membuat kaca depan dan kaca samping bus hancur. Sejumlah penumpang bahkan sampai terlempar keluar dari kendaraan. Sang sopir dan kondektur selamat.

Albahri sempat meminta kondektur bus untuk segera pindah ke bagian belakang bus karena dia merasa rem bus semakin tidak beres.

4. Terdengar Suara 'Dar Dar'

Supriadi, warga di sekitar lokasi mengaku sedang berada di rumah ketika bus itu melaju kencang dari arah Bromo menuju Probolinggo hingga akhirnya berhenti usai menabrak pagar rumah warga.

"Saat di dalam rumah, saya dengar suara keras 'dar dar'. Ketika keluar, ternyata bus sudah menabrak pagar rumah dan sepeda motor," ujar Supriadi.

5. Satu Keluarga Jadi Korban

Ada 7 orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan 1 penumpang lain meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Tiga dari 8 korban itu sekeluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Hendra Pratama (37) Customer Service di RS Bina Sehat Jember meninggal bersama istrinya, Wardatus Soleha (35), dan anak bungsu mereka, Aiza Fahrani Agustin (7).

6. Ada Anak Jadi Yatim Piatu

Yang lebih memprihatinkan, pasangan Hendra dan Wardatun memiliki 2 orang anak. Saat berlibur ke Bromo itu, anak pertama mereka tidak turut serta.

"Hendra punya dua anak. Anaknya yang ikut menjadi korban merupakan anak kedua. Anak pertama mereka yang laki-laki tidak ikut," ujar Taufik Hidayah, paman Hendra.

Anak sulung pasangan Hendra dan Wardatus yang merupakan warga Jl Sultan Agung 1, Kepatihan, Kaliwates, Jember itu pun menjadi yatim piatu sekaligus sebatang kara.

Taufik mengatakan Hendra bersama istri dan anak bungsu mereka berangkat mengikuti rombongan wisata karyawan RSBS ke Gunung Bromo sejak Sabtu (13/9) malam.

7. Status WhatsApp Terakhir Hendra

Taufik terkejut pada Minggu siang dapat kabar duka kecelakaan itu karena masih sempat melihat status WhatsApp keluarga ini berfoto bersama di Bromo.

"Pagi tadi saya masih melihat histori di WhatsApp istrinya, mereka masih sempat foto di atas mobil jeep berlatar gunung Bromo. Siangnya ada informasi bus itu kecelakaan saat pulang dari gunung Bromo," kata Taufik.

Jenazah Hendra bersama istri dan anaknya dimakamkan di desa Serut, Kecamatan Panti. "Istrinya memang asli (desa) Serut. Jadi dimakamkan di sana," kata Taufik.

8. Polisi Masih Selidiki Penyebab

Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif mengatakan kronologi kejadian kecelakaan maut ini belum bisa dipastikan. Termasuk penyebab kecelakaan apakah karena rem blong atau lainnya.

"Kasus ini tengah diselidiki dengan bantuan unit Gakkum Ditlantas Polda Jatim serta unit TAA untuk olah tempat kejadian perkara," ujarnya.

9. Identitas Korban Meninggal

1. Bella Puteri Kayila Nuryati (10), warga Jalan Cempaka No 16, Lingk Gebang Tengah, Kecamatan Patrang, Jember.

2. Hesti Purwa Wredamaya (39), warga Dusun Krasak, RT 01, 01, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Jember.

3. Hendra Pratama (37), warga Jl Sultan Agung 1/230, Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.

4. Wardatus Soleha (35), warga Jalan A Yani Krajan, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (Istri Hendra Pratama).

5. Aiza Fahrani Agustin (7), Jl A. Yani, Kelurahan Serut, Kecamatan Panti, Jember (anak Hendra Pratama).

6. Arti Wibowati (34), warga Dusun Sumberjo, RT 44, RW 09, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember.

7. Nasha Azkiya Nayyara (14) Dusun Baratan, RT 03, RW 06, Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.

8. Desi P, warga Jember.

Halaman 2 dari 2
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads