Sekilas tentang Flare yang Dikaitkan dengan Kebakaran Bromo

Sekilas tentang Flare yang Dikaitkan dengan Kebakaran Bromo

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 07 Sep 2023 20:13 WIB
Tersangka dan barang bukti yang diamankan dalam kasus kebakaran hutan di Bromo.
Barang bukti yang diamankan dalam kasus kebakaran hutan di Bromo/Foto: M Rofiq/detikJatim
Surabaya -

Kata flare sedang trending di Google. Flare yang dimaksud terkait kebakaran di Bukit Teletubbies, Wisata Gunung Bromo.

Pada Rabu (6/9) sekitar pukul 17.00 WIB, ada pasangan yang melakukan foto prewedding di kawasan savana Bromo. Dalam prewedding tersebut ada aksi menyalakan flare.

Berdasarkan keterangan dari relawan sekaligus warga Tengger bernama Sismiko, percikan api dari flare mengenai rumput kering. Sehingga menyebabkan kebakaran di kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka menyalakan flare itu terus meledak, sehingga otomatis percikan api itu mengenai rumput. Banyak video yang beredar, yang saya lihat mereka ketika api itu masih kecil tidak ada reaksi pemadaman. Mereka membiarkan itu," ujar Sismiko kepada wartawan, Kamis (7/9/2023).

Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) langsung mengamankan 6 pengunjung yang melakukan prewedding tersebut. Mereka diserahkan ke Polsek Sukapura untuk selanjutnya diserahkan ke penyidik unit pidana umum Satreskrim Polres Probolinggo.

ADVERTISEMENT

Polisi kemudian menetapkan satu tersangka dalam kebakaran hutan di kawasan wisata Gunung Bromo tersebut. Sementara lima orang lainnya berstatus sebagai saksi.

Yang ditetapkan sebagai tersangka yakni AW (41) asal Kabupaten Lumajang. Ia adalah manager atau penanggung jawab Wedding Organizer (WO) dari prewedding tersebut.

AW yang menawarkan jasa WO tersebut untuk disewa oleh pasangan asal Surabaya, yang hendak melakukan prewedding atau pra pernikahan. Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan tersangka juga tidak mempunyai Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi).

"Untuk tersangka baru satu yang memenuhi unsur dari saksi naik ke tersangka. Sedangkan yang lainnya masih jadi saksi dan akan kami periksa lebih lanjut, dan bisa juga kalau terpenuhi bukti-buktinya akan naik sebagai tersangka," ujar Wisnu saat konferensi pers di Polres Probolinggo, Kamis (7/9/2023).

Kebakaran Gunung Bromo gegara ulah pengunjung bawa flare untuk preweddingKebakaran Gunung Bromo gegara ulah pengunjung bawa flare untuk prewedding/ Foto: Tangkapan layar

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 50 Ayat 3 Huruf D Juncto Pasal 78 Ayat 4 UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana diubah dalam Pasal 50 Ayat 2 Huruf B Juncto Pasal 78 Ayat 5 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau Pasal 188 KUHP.

"Ancaman hukumannya penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar," imbuh Wisnu.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah bukti yang menguatkan dugaan kelalaian hingga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan di Bukit Teletubbies, Bromo. Salah satunya adalah flare.

"Barang bukti yang berhasil kami amankan dari tersangka ini di antaranya korek, flare, serta camera dan baju pengantin," terangnya.

Sekilas tentang Flare

Apa itu Flare? Flare adalah alat yang mengeluarkan cahaya terang dan api. Flare juga biasa disebut suar yang dalam KBBI memiliki arti nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat).

Namun dalam beberapa tahun terakhir di Tanah Air, flare lebih sering mewarnai tribun stadion. Di menit akhir pertandingan sepakbola, kerap ada penonton yang nekat menyalakan flare walau aksi itu dilarang.

Menyalakan flare bisa dilakukan dengan menarik pelatuknya. Setelah itu asap tipis akan keluar. Dalam hitungan detik, api merah pun menyala.

Nyala api dari flare memberikan kesan merah pada suasana di sekitar. Maka saat flare menyala biasanya dijadikan momen untuk foto-foto oleh suporter di tribun stadion.

Sementara dalam dunia fotografi yang erat kaitannya dengan pencahayaan, mungkin nyala flare bisa dijadikan alat untuk memberikan efek dramatis pada hasil pemotretan.

Secara umum, suar atau flare memberikan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium. Terkadang dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Dalam dunia militer, suar biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter. Suar mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.




(sun/fat)


Hide Ads