Sudarmadji (63) gelisah karena uang yang diserahkan kepada Hasib Ubaidillah tak kunjung berlipat ganda. Warga Kelurahan Dermo, Bangil, Pasuruan ini pun terus menagih ke Hasib.
Sudarmadji yang jengah lalu mengancam akan melaporkan Hasib ke polisi. Hasib kemudian menjanjikan uang Sudarmadji akan berlipat usai ritual pamungkas.
Ritual ini dilaksanakan pada Senin 28 Agustus 2017 di lahan kosong sebelah bekas rumah sarang burung. Kawasan ini masih masuk Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Mendapat janji ini, Sudarmaji sedikit tenang. Ia juga akan hadir langsung seperti permintaan Hasib untuk melakukan ritual. Untuk keperluan ritual dan sesajen, Hasib kemudian meminta uang Rp 500 ribu dan disanggupi Sudarmadji.
Sudarmadji merupakan pensiunan PNS Pemkab Pasuruan. Selama ini, ia telah menyerahkan uang setidaknya Rp 6 juta kepada Hasib. Sudarmadji percaya gombalan Hasib yang mampu menggandakan uang hingga Rp 200 juta.
Hasib nyatanya bukan seorang dukun atau orang yang punya kemampuan supranatural. Ia hanya pengangguran yang gemar ke tempat-tempat punden. Dari tempat-tempat ini lah, Hasib dan Sudarmadji berkenalan.
Sedangkan uang Rp 6 juta milik Sudarmadji sebenarnya sudah habis digunakan untuk keperluan sehari-hari Hasib. Hasib pun panik saat terus ditagih Sudarmadji. Ia lalu berencana hendak membunuh Sudarmadji.
Acara ritual yang dijanjikan Hasib pun tiba, Keduanya kemudian bertemu di lahan kosong yang dipenuhi ilalang Desa Kedungboto, Beji. Pada lokasi ini segala sesajen telah disiapkan oleh Hasib.
Sudarmadji kemudian disuruh tidur telentang dan memejamkan matanya. Tak lama Hasib langsung menebas kepala Sudarmadji dengan golok. Karena berteriak, Hasib selanjutnya menggorok leher Sudarmadji.
(abq/iwd)