Aksi tawuran antarpesilat di Ngawi sempat menghebohkan masyarakat. Video 'hujan batu' dan pembakaran motor tersebar dan viral di aplikasi perpesanan hingga media sosial. Aksi ini menyebabkan 14 orang terluka.
Insiden yang dilakukan pesilat ini tak hanya terjadi di Ngawi. Sejumlah aksi pesilat juga sempat membuat gaduh beberapa wilayah di Jawa Timur.
detikJatim menghimpun sederet insiden pesilat yang membuat gaduh di Jatim:
1. Tawuran Antarpesilat Ngawi, 14 Orang Luka
Tawuran antarpesilat terjadi di Ngawi. Saat insiden berlangsung, suasana menjadi mencekam. 'Hujan batu' terjadi saat 2 kelompok Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terlibat gesekan.
Aksi tawuran antarpesilat PSHT dengan IKSPI Kera Sakti itu terjadi 2 hari berturut-turut di 2 lokasi berbeda. Pertama di Jalan Raya Desa Kandangan Kecamatan Ngawi pada Sabtu (4/3) pukul 10.30 WIB.
Aksi tawuran untuk kali kedua terjadi pada Minggu (5/3) sekitar pukul 04.45 WIB di Karangtengah Prandon. Saat itu rombongan pesilat IKSPI dalam perjalanan pulang dari padepokan di Madiun.
Tawuran antarpesilat ini menyebabkan 14 orang terluka dan 13 motor rusak. Dari 13 motor, ada 2 yang hangus dibakar.
"Betul jadi insiden itu terjadi antara perguruan PSHT dan IKSPI," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (5/3/2023).
Insiden Minggu pagi sekitar pukul 04.45 WIB itu, menurut Dwiasi, terjadi ketika rombongan pesilat IKSPI Kera Sakti pulang naik motor dari padepokan di Caruban, Madiun.
"Jadi, peristiwa itu terjadi saat rombongan pesilat IKSPI dengan puluhan sepeda motor pulang dari padepokan di Caruban Madiun," kata Dwiasi.
Sementara atas aksi yang meresahkan masyarakat ini, polisi tengah memeriksa lebih dari 20 orang pendekar.
2. Rombongan GP Ansor jadi Korban Salah Sasaran Pesilat
Minibus yang mengangkut rombongan GP Ansor Tulungagung dilempari batu oleh orang tak dikenal. Kejadian ini berlangsung saat minibus melintas di ruas jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, Desa Jambu, Kecamatan Tugu Trenggalek, Minggu (5/3) dini hari.
Total ada 4 minibus yang sedang dalam perjalanan pulang dari ziarah ke Tulungagung. 2 dari 4 minibus itu menjadi korban pelemparan, salah satunya minibus bernopol AG 7422 K sampai masuk parit. Belakangan diketahui, oknum yang melempari batu tersebut adalah anggota perguruan silat.
Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Tulungagung Mukhamad Sukur mengatakan akibat kejadian pada Minggu dini hari itu sejumlah korban masih mengalami syok.
"Kami sangat menyayangkan kejadian yang menimpa sahabat-sahabat Tulungagung terkait kegiatan ziarah dan kami mengutuk keras. Kami datang ke Polres Trenggalek untuk menanyakan dan mengklarifikasi perkembangan kasus," ujar Sukur di Mapolres Trenggalek, Senin (6/3/2023).
Sukur menjelaskan, minibus nahas yang jadi sasaran pelemparan itu ditumpangi oleh peziarah dari Ranting GP Ansor Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Mereka baru saja pulang ziarah makam KH Hasan Besari di Ponorogo.
16 orang terluka, termasuk sopir, akibat aksi pelemparan yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tersebut. Dua korban bahkan mengalami luka serius hingga dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung agar mendapat penanganan intensif.
"Luka ringan ada 14 dan luka berat ada 2 orang. Yang 1 kemarin sudah operasi di RSUD Trenggalek dan yang 1 dirujuk ke Tulungagung karena kondisinya agak parah. Informasi terakhir sudah ada perbaikan, karena sempat koma," ujarnya.
Aksi sadis pesilat bunuh penjual nanas di Gresik, baca di halaman selanjutnya!
(hil/fat)