Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin wilayah Surabaya H Aminuddin menjalani sidang perdana di PN Surabaya. Ia menjalani sidang secara daring dengan agenda pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulfikar.
Dalam dakwaannya, Sulfikar menyatakan pada hari Rabu (25/5/2022) di Sekretariat Khilafatul Muslimin Wilayah Surabaya Raya Jemaah melakukan musyawarah pembentukan panitia berkaitan kegiatan motor syiar. Hasilnya, disetujui terdakwa Aminuddin yang notabene Amir atau Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Wilayah Surabaya Raya.
Pelaksanaan motor syiar Khilafatul Muslimin yang diikuti sejumlah jemaah itu dilakukan pada Minggu 29 Mei 2022.
"Pada hari Minggu tanggal 29 Mei 2022 sekitar pukul 07.30 WIB, jemaah Khilafatul Muslimin melakukan kegiatan motor syiar dengan titik awal berkumpul di Kantor Khilafatul Muslimin Wilayah Surabaya di Jalan Gadel Sari Madya 1A-02, Kelurahan Karangpoh, Tandes, Surabaya," kata Sulfikar, Rabu (30/11/2022).
Aminuddin beserta pengikutnya disebut melakukan motor syiar dengan rute Balongsari, Margomulyo, Kalianak, Rajawali, Kenjeran, Merr, Gununganyar, Rungkut. Bahkan, mencapai kawasan Sidoarjo, tepatnya di Aloha, Medaeng, hingga Geluran dan berakhir di kantor Khilafah Muslimin Wilayah Surabaya.
Dalam melakukan kegiatan syiar motor, dibagi 2 rombongan yang dipimpin masing-masing koordinator lapangan. Di antaranya Khoiri Hidayat dan Imran Chamdani. Sementara, Aminuddin dalam kegiatan tersebut selaku penanggung jawab.
Adapun maksud dan tujuan kegiatan syiar motor itu, Aminuddin menyatakan untuk menyampaikan maklumat dan mensyiarkan kekhalifahan Islam. Supaya warga mengetahui tentang keberadaan Khilafah dan tidak salah paham terhadap Khilafah.
"Bahwa pada saat melakukan syiar motor, jemaah Khilafatul Muslimin membawa bendera berwarna putih yang bertuliskan 'Lailahailallah' berwarna hijau yang merupakan bendera Khilafatul Muslimin dan dikibarkan di depan khalayak dengan tujuan mensyiarkan karena bendera tersebut bagian dari syiar dakwah," ujarnya.
Bendera yang dibawa Aminuddin dan pengikutnya diklaim melambangkan tauhid. Bahkan, sebagai simbol persatuan umat Islam. Sehingga setiap kendaraan roda dua jemaah dipasang pamflet yang juga bertuliskan 'Bersatu Hanya dalam Sistem Khilafah'.
Bendera mirip HTI, pimpinan Khilafatul Muslimin didakwa dengan UU tentang Ormas. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)