Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu ditangkap polisi dan dijadikan tersangka kasus kebakaran maut gedung perusahaan tersebut. Michael ditangkap kemarin malam.
"Jadi benar, untuk Direktur Utama dari Terra Drone sudah kami amankan semalam. Berdasarkan dua alat bukti permulaan yang cukup dan keyakinan penyidik, jadi kami tingkatkan statusnya menjadi tersangka dan sudah kami terbitkan surat perintah penangkapan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakpus AKBP Roby Saputra di Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2025).
"Sudah ada cukup bukti, dua alat bukti yang cukup dan keyakinan penyidik terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh Saudara MW," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran di Gedung Terra Drone terjadi Selasa (9/12) siang. Kebakaran itu menewaskan 22 orang korban yang terjebak di dalam gedung.
Sosok Dirut Terra Drone
MW atau Michael Wishnu Wardhana adalah Direktur dan pemimpin TerraDrone Indonesia. Mulanya dia dan koleganya membangun PT Aero Geosurvey Indonesia, perusahaan penyedia jasa drone.
Pada 2019, PT Aero Geosurvey Indonesia mendapat pendanaan dari Terra Drone Corporation dan mengubah namanya menjadi PT Terra Drone Indonesia untuk menjadi bagian dari perusahaan penyedia jasa drone kelas dunia yang berbasis di Jepang itu.
Wishnu diketahui kuliah di Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB angkatan 2001. Dia dipandang punya keahlian teknis yang mumpuni di bidang pengembangan drone.
Sebagai direktur Terra Drone Indonesia, Wishnu tidak hanya sibuk memimpin perusahaan tetapi tidak jarang menjadi pembicara di berbagai seminar baik di dalam dan luar negeri. Termasuk di almamaternya, ITB.
Pada 2024 misalnya, dia memimpin tim Terra Drone mengadakan pelatihan teknologi drone dan penggunaannya dalam survei serta pemetaan untuk beberapa perguruan tinggi termasuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Lampung (UNILA).
"Kami senang bisa memberikan pelatihan drone dan membekali para dosen dengan pengetahuan terkait teknologi drone, survei pemetaan, dan LiDAR. Kami berharap pelatihan ini dapat membantu para dosen dalam menerapkan teknologi ini dalam kegiatan pemetaan di kampus mereka masing-masing," kata Wishnu saat itu.
Artikel ini sudah tayang di detikinet. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/hil)











































