Alasan Belanda Bangun Penjara Kalisosok dan Biayanya

Alasan Belanda Bangun Penjara Kalisosok dan Biayanya

Sri Rahayu - detikJatim
Minggu, 12 Jan 2025 06:30 WIB
Penjara Kalisosok merupakan penjara yang dibangun pada 1808 oleh Belanda. Kemudian penjara ini mulai beroperasi pada 1850 hingga zaman Jepang.
Penjara Kalisosok (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Penjara Kalisosok merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Surabaya. Penjara ini menjadi saksi penahanan sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia.

Penjara Kalisosok dibangun pada 1750 oleh pemerintah kolonial Belanda. Tahun 1845 penjara tersebut diperluas dengan penambahan 12 ruangan baru. Penjara di Jalan Kasuari Nomor 5 Krembangan ini juga menyimpan banyak cerita kelam.

Menurut Kuncarsono Prasetyo praktisi sejarah Begandring Soerabaia. alasan dibangunnya Penjara Kalisosok di Surabaya karena pada abad 19 kota Surabaya masih berada di kawasan kota lama, sehingga perkembangan dari Kota Pahlawan ini tidak mencakup keluasan kota saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena awal abad 19, Kota Surabaya ini masih di kawasan kota lama saja. Sesempit itu," ujar Kuncar kepada detikJatim.

Menurutnya, semua infrastruktur kota yang ada pada saat itu masih berhimpitan, meliputi pabrik kontruksi senjata di utara, tangsi militer dan rumah sakit di selatannya. Dengan adanya fungsi sebagai tempat penahanan pada masanya menjadikan tempat ini sebagai salah satu simbol kekejaman penjajahan.

ADVERTISEMENT

"Sehingga semua, insfrastruktur kota berhimpitan, ada pabrik kontruksi senjata di utara, ada tangsi militer dan Rumah sakit di selatannya, pemerintahan dan pelabuhan di timurnya serta di bagian barat penjara sebagai tempat tinggal pekerja," jelas praktisi sejarah Begandring Soerabaia itu.

Bangunan ini dirancang untuk menahan mereka sebagai bentuk ancaman bagi yang menentang pemerintah kolonial. Anggaran yang dibutuhkan pembangunan penjara tersebut diperkirakan sebesar 60 ribu gulden.

Kuncar menambahkan pada masa itu ada pertimbangan strategis mengenai pembangunan penjara. Seperti terkait kondisi sosial, politik, dan ekonomi Surabaya.

"Zaman Daendels memang situasi geopolitik sedang tegang antara Belanda dan Inggris," tuturnya.

Penjara Kalisosok tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang menyelimutinya. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang tembok penjara yang tidak bisa dipaku.

Selain itu, ada sumur yang dianggap memiliki kekuatan spiritual dan dipercaya dapat menyembuhkan. Penjara bawah tanah di tempat ini juga memperkuat kesan angker yang melingkupi Kalisosok. Sejumlah tokoh nasional pernah mengalami pengasingan dan penyiksaan di sini.

Di balik tembok penjara, terdapat banyak kisah kepahlawanan. Pada bulan Oktober 1945, terjadi pemberontakan dari dalam penjara, di mana para tahanan membentuk 'Laskar Pendjara' di bawah pimpinan Mayor Dollah.

Mereka berhasil menjebol tembok bagian utara penjara, seperti yang dicatat oleh Bung Tomo dalam bukunya. Pada masa Orde Baru, Kalisosok digunakan sebagai tempat penahanan politik, di mana banyak anggota PKI ditahan sebelum dipindahkan ke lokasi lain atau dibantai.




(abq/iwd)


Hide Ads