Berkah Tradisi Padusan bagi para Penjual Bunga di Gresik

Berkah Tradisi Padusan bagi para Penjual Bunga di Gresik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Minggu, 10 Mar 2024 17:41 WIB
Tradisi Padusan jelang Ramadan di Gresik.
Tradisi Padusan jelang Ramadan di Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik - Warga Desa Tlogopojok, Gresik menyambut Bulan Ramadan dengan menjalankan tradisi Padusan yang juga dikenal dengan Megengan. Yakni tradisi berziarah ke makam yang membawa berkah bagi para penjual bunga.

Dalam tradisi padusan itu masyarakat berbondong-bondong mendatangi makam islam Tlogopojok di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Gresik. Mereka datang untuk mendoakan orang tua maupun saudara yang telah meninggal.

Banyaknya peziarah yang datang menjadi berkah bagi warga setempat yang membuka usaha dadakan. Mulai dari jualan bunga ziarah, aneka makanan dan minuman, jajanan khas, hingga tukang bersih makam.

Salah satu peziarah M Syaifuddin (56) warga Jalan Samanhudi Gresik mengatakan bahwa dirinya beserta keluarganya rutin berziarah setiap tahun menjelang Ramadhan.

"Setiap tahun dan menjadi kegiatan rutin kami sekeluarga untuk berziarah. Ziarah ini menjelang puasa Ramadhan. Kalau ramainya biasanya H-2 atau H-1 sebelum puasa," kata Syaifuddin kepada detikJatim, Minggu (10/3/2024).

Sementara itu, salah satu warga yang merasakan keuntungan dari tradisi Padusan adalah Asna (54), warga Gresik Kota Baru (GKB) yang berjualan bunga untuk ziarah di sekitar makam. Perempuan paruh baya ini mengaku telah berjualan bunga ziarah saat bulan Ramadan sejak 2006.

"Pas awal-awal jualan kemarin sehari tiga bungkus mawar, kalau kenanga 1 kg. Hari Kamis sampai hari ini lain, dapat agak banyak. Hari ini tadi sampai sekitar Rp 700 ribuan. Kalau dihitung global, selama satu minggu bisa dapat sampai Rp 1 juta rupiah," katanya.

Asna menjual bunga-bunga yang biasa digunakan untuk berziarah seperti bunga kenanga, mawar, melati, dan pandan dengan mematok harga Rp 5 ribu per tas kresek. Selain itu, omzet penjualannya meningkat menjelang Ramadhan, terutama pada H-1 dan H-2.

"Saya mulai hari Minggu sudah jualan. Tapi, pas hari Senin, Selasa, Rabu enggak jualan. Terus Kamis mulai jualan lagi sampai hari ini, dan mungkin besok. Saya jualan selalu menjelang bulan puasa, terus sama Idul Fitri, habis sholat Idul Fitri," tuturnya.

Tradisi Padusan jelang Ramadan di Gresik.Salah satu makam di Gresik yang dipadati warga dan pedagang saat Tradisi Padusan jelang Ramadan. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)

Selain Asna, Penjual bunga lainnya bernama Ningsih (45) mengatakan ritual tabur bunga saat ziarah makam menjadi ladang rezeki baginya. Ia mampu meraup cuan hingga Rp 150.000 per hari, untuk sekantong plastik bunga, ia mematok harga Rp 5000 tiap bungkus plastik.

"Alhamdulillah menjelang Ramadan seperti ini keuntungan berkali lipat dari hari biasa, bunga semakin mahal karena itu isinya makin sedikit," kata Ningsih.

Kembang untuk padusan terdiri dari kenanga, mawar merah, melati, juga sedap malam dan pandan. Bunga-bunga itu kerap dikenal dengan istilah kembang telon.

"Aromanya wangi, peziarah biasanya menaburkan bungah usai membaca yasin dan doa-doa kepada mereka yang sudah berpulang," tambah Ningsih.

Selain penjual bunga khas ziarah, Jasa bersih makam juga laris manis. Para pria dari anak-anak hingga dewasa menawarkan kepada peziarah untuk membersihkan makam. Mulai dari mencabut rumput, hingga ilalang yabg tumbuh di atas makam lantaran sudah lama tak dikunjungi.

"Ya kita tawarkan kepada para peziarah. Kita biasanya gak narif, dikasih seikhlasnya. Kadang di beri Rp 5000 kadang Rp 2000. Tergantung pekerjaannya," kata Yuda, salah satu jasa pembersih makam.

Tradisi Padusan jelang Ramadan di Gresik.Jalan ke makam di Gresik yang dipenuhi pedagang makanan dan minuman dilengkapi ucapan selamat datang. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)

Selain Yuda, Arifin (12) warga sekitar juga menawarkan jasa pembersih makam. Ia memanfaatkan libur sekolah untuk mencari cuan saat makam di Tlogopojok ramai pengunjung saat tradisi Padusan

"Sehari paling kecil dapet Rp 50.000, ini saya pribadi dan hanya untuk jasa mbabati rumput, untuk jasa mengecat makam itu beda lagi," tuturnya.

Tradisi Padusan sebenarnya dilakukan masyarakat Gresik tiga hari menjelang Ramadan. Selain penjual bunga dan jasa pembersih makam, warga sekitar juga membuat aneka kuliner yang dijajakan sepanjang jalan sebelum area pemakaman.


(dpe/iwd)


Hide Ads