Berkah Penjual Bunga di Makam Ngagel Surabaya Jelang Ramadan

Berkah Penjual Bunga di Makam Ngagel Surabaya Jelang Ramadan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 26 Feb 2025 18:55 WIB
Tradisi ziarah kubur jelang ramadan di TPU Ngagel Surabaya
Pedagang bunga yang ketiban berkah tradisi nyekar (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Tradisi nyekar ke makam leluhur, kerabat, dan keluarga sudah mulai dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan. Tradisi ini memberikan berkah bagi penjual bunga setaman.

Berkah tradisi nyekar itu dirasakan oleh pedagang bunga di Makam Ngagel Surabaya. Sepekan menjelang Ramadan, pedagang bunga per hari dapat menjual 100 bungkus bunga.

Satu bungkus bunga terisi macam-macam jenis bunga yang dijual untuk ditaburi ke atas makam. Seperti mawar merah, mawar pink, kenanga, cempaka, pacar air, hingga daun pandan yang diiris tipis-tipis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penjual bunga di Makam Ngagel, Jayati (65) mengaku tradisi nyekar sebelum Ramadan menjadi berkah. Karena tidak setiap hari selalu ramai seperti sepekan menjelang puasa.

"Mulai hari Minggu sampai hari ini ramai terus, puncaknya Jumat. Ya berkah sendiri, setiap tahun jual di sini," kata warga Ngagel itu kepada detikJatim, Rabu (26/2/2025).

ADVERTISEMENT

Jayati menjual bunga di Makam Ngagel sudah 15 tahun lamanya. Satu bungkus bunga dijual dengan harga berbeda, tergantung isinya.

"Sehari bisa jual 100 bungkus lebih. Penjualan ramai seminggu sebelum ramadan. Harganya kalau mawar protolan Rp 5 ribu, kalau pakai mawar utuh Rp 10 ribu," ujarnya.

Sama halnya dengan Lilin Retno (40), ia berjualan bunga musiman. Seperti saat ini tradisi nyekar, dia dari Menganti membawa dagangannya ke Makam Ngagel.

Penjualannya pun terus meningkat, apalagi bila semakin mendekati Ramadan. Paling laris bunga-bunga dibeli pada saat sore, karena matahari sudah tidak terik.

"Menjadi berkah sebelum Ramadan. Penjualan meningkat. Bisa sampai 100 bunga lebih (terjual), jual Rp 5 ribu per bungkus Kamis sama Jumat nanti ramai. Saya jual kalau musiman menjelang Ramadan sama hari raya. Seminggu sebelum Ramadan sama lebaran ramai," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads