Fakta Menarik Gresik, Ada Tradisi Pasar Bandeng Jelang Idul Fitri

Fakta Menarik Gresik, Ada Tradisi Pasar Bandeng Jelang Idul Fitri

Katherine Yovita - detikJatim
Jumat, 14 Mar 2025 07:00 WIB
Festival Bandeng Rawa Belong, digelar Jl Sulaiman, Jakarta Barat. Acara tersebut untuk mengangkat tradisi nganter bandeng pada perayaan Tahun Baru Imlek 2025.
ILUSTRASI PENJUAL BANDENG. Simak fakta menarik Gresik. Foto: Ari Saputra
Gresik -

Tepat pada tanggal 9 Maret 2025, Kabupaten Gresik merayakan hari jadi ke-538 tahun. Sebagai salah satu daerah yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang, Gresik telah berkembang pesat dari masa ke masa.

Dengan mengusung tema "Semangat Bersinergi: Meningkatkan Produktivitas, Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan dan Akselerasi Pelayanan Kesejahteraan Inklusif", Kabupaten Gresik berupaya untuk selalu memberikan inovasi dan kebaruan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Masih dalam nuansa semarak HUT Kabupaten Gresik, mari telusuri beberapa fakta menarik, mulai dari kekayaan tradisi dan budaya, hingga potensi alam yang memikat. Fakta-fakta ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang Gresik, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap prestasi, juga perjalanan panjang yang telah dilalui kabupaten ini.

5 Fakta Menarik Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki kekayaan budaya, komoditas, dan potensi alam yang memukau. Berikut sederet fakta menarik tentang Kota Santri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Penghasil Jeruk Nipis Terbesar di Jawa Timur

Kabupaten Gresik dikenal sebagai salah satu penghasil jeruk nipis terbesar di Jawa Timur. Daerah-daerah penghasil jeruk nipis di Gresik, di antaranya adalah Ujungpangkah, Sidayu, Panceng, dan Tambak. Hal ini juga menjadi alasan di balik banyaknya warga Gresik yang memilih profesi sebagai petani jeruk nipis.

Mengingat potensinya yang begitu besar, jeruk nipis tidak hanya menjadi komoditas yang memiliki nilai jual tinggi tetapi juga sebagai daya tarik Gresik yang dapat terus dikembangkan dan diberdayakan. Selain itu, jeruk nipis dari Gresik telah resmi terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan (PVTPP) oleh Kementerian Pertanian.

ADVERTISEMENT

2. Berjuluk Kota Santri

Gresik juga akrab dengan sebutan Kota Santri. Hal ini disebabkan karena Gresik memiliki 147 pesantren yang tersebar di seluruh daerah. Menjadikan kabupaten di Jawa Timur ini memiliki budaya dan nuansa Islami yang kental.

Kehadiran pesantren-pesantren tersebut tentu tidak lepas dari pengaruh peranan para Wali Songo yang berkontribusi besar terhadap perjalanan ajaran Agama Islam di Gresik. Di mana, salah satunya ditunjukkan dengan keberadaan tempat tinggal dua anggota Wali Songo, yakni Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik.

3. Sarung Tenun Desa Wedani yang Mendunia

Gresik merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang kaya akan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. Salah satu produk budaya dari Gresik yang berhasil mendunia adalah Sarung Tenun asal Desa Wedani. Sarung tenun merupakan warisan budaya dari Gresik yang sudah ada sejak abad ke-15.

Di mana, mulanya sarung ini dibuat sebagai pakaian untuk menutup aurat seiring dengan ajaran Wali Songo. Sampai saat ini, Desa Wedani memproduksi 146.400 lembar sarung per bulan. Produk Sarung Tenun Wedani Gresik telah diekspor hingga enam negara di antaranya Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Somalia, Yaman, Bangladesh.

4. Rusa Bawean Ikon dari Pulau Bawean

Tak hanya kaya tradisi dan budaya, Gresik juga memiliki fauna endemik yang menjadi ikon. Fauna tersebut adalah Rusa Bawean. Sesuai dengan namanya, hewan ini hanya dapat ditemukan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Fakta menarik dari hewan ini adalah Rusa Bawean termasuk dalam hewan nokturnal, sehingga mereka aktif mencari makan di malam hari.

Selain itu, Rusa Bawean memiliki tubuh yang mungil, dan bulu yang berwarna coklat keputihan. Sayangnya, populasi Rusa Bawean termasuk dalam status terancam punah, tercatat kurang lebih terdapat sekitar 287 ekor di tahun 2022. Dilansir dari Balai Besar KSDA Jawa Timur, hewan ini dilindungi di bawah naungan Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018.

5. Tradisi Pasar Bandeng Menyambut Idul Fitri

Gresik memiliki cara yang unik untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan hingga saat ini adalah Pasar Bandeng. Dilansir dari Pemerintah Kabupaten Gresik, acara ini umumnya digelar pada malam ke-25 hingga malam terakhir di Bulan Ramadan. Diketahui bahwa tradisi ini mulanya diajarkan Sunan Giri agar masyarakat di Gresik dapat memaksimalkan potensi tambak mereka untuk mengangkat perekonomian.

Festival ini menyimbolkan ungkapan syukur atas hasil laut yang telah menyejahterakan kehidupan masyarakat terutama bagi yang tinggal di daerah pesisir. Tidak hanya menjual berbagai jenis ikan bandeng, acara ini juga memiliki sederet rangkaian kegiatan yang meriah di antaranya seperti kontes bandeng jumbo, lelang bandeng, dan lomba olahan bandeng.




(hil/irb)


Hide Ads