Oleh sebab itu, lanjut Yuni arah hadap bangunan suci pada masa lalu ini belum diketahui. Begitu juga terkait latar belakang agama candi tersebut. Meskipun ditemukan yoni di candi ini, dibutuhkan kajian mendalam untuk memastikan candi ini beraliran Hindu Siwa atau aliran lainnya.
"Ada temuan yoni di candi, tapi belum digali. Pada ekskavasi tahap dua akan membuka sisi utara dan barat. Kemungkinan tangganya di sisi barat," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Tim Ekskavasi Situs Blawu Pahadi menjelaskan struktur berbentuk T di sisi selatan dan timur membuat bentuk candi ini menjadi tak lazim. Pasalnya, bangunan seperti itu belum pernah ditemukan di candi-candi lainnya di Jatim.
"Terkait fungsi kami belum bisa memperkirakan. Apakah dia sebagai penguat bangunan? Kami belum bisa memastikan. Coba nanti kami bandingkan dengan candi-candi lain yang lebih tua di Jateng," jelasnya.
![]() |
Semua struktur yang ditemukan pada ekskavasi tahap pertama, kata Pahadi merupakan kaki candi di Situs Blawu. Bagian tubuh dan kepala candi dipastikan sudah runtuh. Karena banyak ditemukan pecahan-pecahan bata di sekitarnya.
Menurutnya ekskavasi Situs Blawu akan dilanjutkan tahun ini. "Ekskavasi tahap dua dilakukan tahun ini. Jadwal belum kami sepakati, kemungkinan pertengahan Oktober, atau November," ujar arkeolog BPCB Jatim ini.
Tim ekskavasi juga menemukan benda-benda purbakala ketika menggali candi di Situs Blawu. Yaitu berupa pecahan gerabah, 3 fragmen koin kuno atau uang kepeng China, fragmen tepian wadah, serta 2 pecahan porselin.
Terkait masa pembangunan candi di Situs Blawu ini, Pahadi baru sebatas membuat asumsi berdasarkan ukuran bata merah penyusun struktur. Menurutnya, bata merah di situs ini lebih besar jika dibandingkan dengan situs-situs peninggalan Majapahit di Trowulan, Mojokerto.
Bata-bata kuno di Situs Blawu lebih mirip dengan Candi Brahu dan Situs Pandegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Mojowarno, Jombang. Kedua candi tersebut dibangun pada masa Mpu Sindok, Raja Medang periode Jatim yang berkuasa tahun 924-947 masehi. Sedangkan Kerajaan Majapahit baru berdiri tahun 1293 masehi.
"Karena ketebalan bata lebih tebal dari candi di Trowulan, ini identik seperti Brahu dan Pandegong. Mungkin periodenya mengarah ke situ (masa Mpu Sindok). Kami belum bisa justifikasi dari zaman Mpu Sindok atau setelahnya, dugaannya mengarah ke situ," tandasnya.
Simak Video "Video: Helikopter Mendarat Darurat di Jombang Bikin Heboh Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/fat)