Warga Lumajang berebut gunungan hasil bumi berupa hasil pertanian dan buah buahan. Sebanyak 5 gunungan hasil bumi diarak. Selain itu ada juga gunungan yang berisi olahan makanan berbahan dasar beras ketan seperti lemper, lepet, rengginang dan onde-onde dan lainnya.
Sebelum diperebutkan, 5 gunungan hasil bumi dan gunungan makanan diarak keliling desa. Tari tradisional tari nandur pari juga turut mengiringi arakan gunungan hasil bumi.
Selain itu, dalam festival ini puluhan stand menjual aneka macam olahan makanan berbahan dasar beras ketan seperti lemper, lepet, rengginang, klepon, wingko dan onde onde seharga Rp 1.000 hingga Rp 5.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski saling berebut, warga mengaku senang bisa mendapatkan hasil bumi dan makanan. Dari pengakuan warga yang mendapat sayur mayur akan diolah.
"Tadi dapat terong, kacang, pare dan makanan dari ketan. Perasaannya senang lumayan nggak belanja bisa dimasak setiap hari," ujar salah satu warga Dwi kepada detikJatim, Minggu (25/9/2022).
Kegiatan festival ketan tersebut digelar Pemerintah Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun, dalam rangka sedekah desa. Desa Darungan merupakan salah satu desa di Kabupaten Lumajang sebagai sentra penghasil beras ketan dengan produksi mencapai 4.000 ton per tahun.
"Tujuan festival ketan ini untuk sedekah desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Darungan sebagai sentra penghasil beras ketan di kabupaten Lumajang " ujar Kepala Desa Darungan Eko Nur Hadi.
Kegiatan festival ketan tersebut rencananya akan jadi agenda tahunan kabupaten, sehingga bisa menjadi destinasi wisata dan budaya di Kabupaten Lumajang dan meningkatkan perekonomian warga.
"Festival ketan ini akan menjadi agenda rutin kegiatan budaya dan pariwisata di kabupaten Lumajang sehingga bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat " ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
(fat/fat)