Teka-teki Sarip Tambak Oso mulai terungkap. Ini setelah Tim Penelusuran Sarip Tambak Oso Pemkab Sidoarjo menemukan makamnya.
Tak hanya makam, Tim Penelusuran yang diketuai M Wilda juga telah menemukan keturunan Sarip. Bahkan celurit yang dipakai Sarip saat melawan kolonial Belanda juga masih tersimpan.
Konon, celurit inilah yang dipakai terakhir kali Sarip saat disergap Kompeni Belanda. Akibat perlawanannya ini, Sarip akhirnya dihujani peluru dan tewas.
Senjata tajam itu kini masih disimpan oleh Kosim yang merupakan cucu Sarip Tambak Oso. Kosim saat ini diketahui tinggal di Tambak Sumur yang tak jauh dari Desa Tambak Oso.
"Celurit yang ditemukan oleh keturunannya Sarip, namanya Pak Kosim," kata Wildan kepada detikJatim.
Selain celurit, Wildan meyakini masih ada lagi pusaka milik Sarip, yakni tombak. Namun senjata itu tak diketahui keberadaannya. "Ada juga tombak," tutur Wildan, Minggu (28/8/2022).
Kosim mengaku celurit yang disimpan merupakan pemberian dari orangtuanya. Ia menyebut mendapat wasiat untuk menyimpan senjata peninggalan kakeknya itu.
Menurutnya, Sarip Tambak Oso merupakan bukan sosok lakon ludruk atau dongeneg semata. Tapi memang benar ada.
"Keturunan-keturunannya dari Sarip itu sendiri juga ada, makamnya ya di makam-makamnya (jadi satu) dengan leluhur-leluhurnya Sarip ini ada di Kyai Mas Ubaidillah, Desa Tambak Sumur, Kecamatan Waru," ujar Kosim.
Sebelumnya, Pemkab Sidoarjo menemukan makamnya di TPU Kwadengan, Lemahputro, Sidoarjo. M Wildan, Ketua Tim Penelusuran Sarip Tambak Oso menuturkan penemuan makam tersebut setelah pihaknya mendapatkan arsip dari koran Belanda. Di berita tersebut, Sarip digambarkan sebagai seorang kriminal.
Wildan memastikan, Sarip mati tersungkur usai ditembak. Ini juga dijelaskan dalam koran Belanda. Data tersebut sekaligus membantah bahwa Sarip punya kesaktian yang selama ini diyakini masyarakat.
"Kalau kita berangkat dari literasi, dokumen-dokumen yang menulis sosok Sarip ini ditembak dari jarak 25 meter," kata Wildan kepada detikJatim.
Sarip Tambak Oso merupakan legenda bagi masyarakat Sidoarjo. Sarip diperkirakan hidup di akhir abad ke-19. Tambak Oso merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo. Nama desa tersebut diyakini merupakan asal Sarip.
Simak Video "Video Santri Cerita Momen Terjebak 3 Hari di Reruntuhan Ponpes Sidoarjo"
(abq/fat)