Mengenal Sarip Tambak Oso Robin Hood van Sidoarjo

Mengenal Sarip Tambak Oso Robin Hood van Sidoarjo

Tim DetikJatim - detikJatim
Minggu, 28 Agu 2022 10:18 WIB
Sarip Tambak Oso, Sosok Perampok dan Pembela Orang Miskin
Makam Sarip Tambak Oso di Kwadengan, Lemahputro, Sidoarjo (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Sidoarjo -

Sarip Tambak Oso merupakan legenda bagi masyarakat Sidoarjo. Sarip diperkirakan hidup di akhir abad ke-19.

Tambak Oso merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo. Nama desa tersebut diyakini merupakan asal Sarip.

Sosok Sarip selama ini dikenal sebagai lakon ludruk daripada lakon sejarah. Ini karena minimnya catatan sejarah mengenai Sarip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu siapa Sarip Tambak Oso?

Budayawan Sidoarjo, Henri Nurcahyo menyakini Sarip sebenarnya bukan berasal dari Desa Tambak Oso. Namun, ia memang tinggal di desa tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya bukan asli dari Tambak Oso. Namun memang ia tinggal di desa itu dan kemudian dikenal sebagai Sarip Tambak Oso sampai sekarang," kata Henri, Minggu (28/8/2022).

Henri juga membenarkan bahwa catatan sejarah mengenai sosok Sarip hampir tak ada. Meski begitu kisah Sarip berkembang secara lisan dalam budaya.

"Selama ini beberapa kajian tentang Sarip yang dikaji justru bukan kajian sejarahnya tapi adalah Sarip sebagai sebuah cerita lisan atau lakon ludruk," terang Henri.

Menurut Henri, dari cerita lisan masyarakat yang berkembang, sejak kecil Sarip merupakan anak yatim yang diasuh oleh ibunya. Ayahnya diceritakan meninggal saat Sarip masih dalam kandungan.

"Konon, ayah Sarip adalah keturunan dari salah seorang pejuang dalam kancah perang Diponegoro. Ayah Sarip seorang jago silat yang rajin melakukan semedi sehingga memiliki ilmu kanuragan," tutur Henri.

Kehidupan yang miskin dan tertindas membuat Sarip tumbuh menjadi pemuda yang keras dan temperamen. Meski begitu, Sarip dikenal suka menolong kepada rakyat miskin.

Sarip Tambak Oso merupakan ikon populer bagi masyarakat Jawa Timur. Khususnya Surabaya dan Sidoarjo.Jalan Sarip di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Melihat banyaknya penindasan itu, Sarip kemudian kerap melampiaskan dengan mencuri dan merampok rumah orang-orang Belanda dan saudagar kaya. Dari hasil perampokan dan pencurian itu dibagikan ke rakyat kecil.

"Karena itu Sarip selalu menjadi target operasi Gubermen Belanda. Karena perbuatannya yang dianggap membuat keonaran dan memprovokasi masyarakat untuk menentang kebijakan Belanda," lanjut Henri.

Sepak terjang Sarip ini, lanjut Henri, kemudian oleh rakyat kecil dianggap pahlawan. Maka tak heran ketika Belanda mencari Sarip banyak yang bungkam. Tak heran itu kenapa Sarip Tambak Oso dianggap Robin Hood van (dari) Sidoarjo.

"Kisahnya Sarip ini hampir sama dengan Pitung, Sakera bahkan Robin Hood. Akhirnya juga sama-sama tragis dieksekusi mati Belanda," tandas Henri.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kisah Tasripan 19 Tahun Hidup di Gubuk Pinggir Tanggul Lumpur Lapindo"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)


Hide Ads