Khusyuknya Tadarus Al-Qur'an Raksasa di Banyuwangi pada Malam Nuzululqur'an

Khusyuknya Tadarus Al-Qur'an Raksasa di Banyuwangi pada Malam Nuzululqur'an

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 19 Apr 2022 22:13 WIB
Al-Quran Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Quran.
Al-Qur'an Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Qur'an. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi - Ada tradisi unik di momen Nuzululqur'an di Banyuwangi. Di Masjid Baiturrahman, Banyuwangi, jemaah membaca Al-Qur'an berukuran raksasa.

Terdengar lantunan merdu pembacaan ayat suci Al-Qur'an setelah Salat Tarawih di Masjid Agung Baiturrahman, Selasa (19/4/2022) malam.

Jemaah masjid bergiliran membaca ayat demi ayat yang tertulis dalam Al-Qur'an setinggi 2,1 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut.

Kitab suci raksasa dengan sampul yang terbuat dari kayu itu memiliki bobot total mencapai 4 kuintal.

Al-Qur'an Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Qur'an.Al-Qur'an Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Qur'an. Foto: Ardian Fanani/detikJatim

"Hari ini kita merayakan Nuzulul Qur'an atau turunnya Al-Qur'an," kata koordinator tadarus Al-Qur'an raksasa Ahmad Rifai kepada detikJatim.

Dia menyebutkan, selama Ramadan ini setidaknya ada 8 orang yang secara bergiliran tadarusan dengan Al-Qur'an itu setiap malam.

"Per malam itu ada 8 orang. Enam orang pembaca tadarus, dua orang yang khusus membalikkan halaman supaya tidak rusak" kata Rifai.

Targetnya, hingga malam mereka membaca minimal 3 juz Al-Qur'an. Rifai pun mengakui, yang biasanya lancar membaca Al-Qur'an ukuran biasa belum tentu lancar ketika membaca Al-Qur'an raksasa itu.

"Butuh penyesuaian gerak mata dan mengenali bacaan huruf sebesar ini," ujar salah satu jemaah tadarus Al-Qur'an raksasa di masjid itu.

Al-Qur'an Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Qur'an.Al-Qur'an Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi dibaca saat Malam Nuzulul Qur'an. Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Dia pun mengakui ada tantangan tersendiri untuk membaca Al-Qur'an raksasa yang dikenal dengan istilah ayat pojok itu. Karena setiap tanda akhir ayat ada di pojok halaman.

"Ya ada kesulitan karena jarak. Karena Al-Qur'an raksasa ini beda dengan Al-Qur'an biasa. Kadang ada yang terlewat ayatnya," katanya.

Para qori ini membaca Al-Qur'an raksasa secara bergantian. Lalu ada beberapa hafiz yang menyimak atau meneliti bacaan dengan Al-Qur'an kecil agar tidak ada kesalahan pembacaan.

"Saya setiap tahun Alhamdulillah selalu membaca Al-Qur'an raksasa ini. Total sudah 10 tahun terakhir ini," ujar Nabil kepada detikJatim.

Sekadar informasi, Al-Qur'an raksasa itu dibuat dengan ditulis tangan oleh Abdul Karim seorang warga kecamatan Genteng, Banyuwangi.

Pengerjaan Al-Qur'an raksasa ini memakan waktu selama kurang lebih 6 bulan pada 2010 silam di pondok pesantren Bustanul Makmur, Banyuwangi.

Pembuatnya menghabiskan 32 dus spidol dan 40 dus tinta kualitas terbaik. Selain itu Al-Qur'an raksasa itu dibuat menggunakan kertas khusus yang didatangkan dari Jepang.

Karena istimewa, Al-Qur'an itu hanya akan dikeluarkan untuk dibaca pada saat bulan Ramadan dan akan disimpan lagi selepas Ramadan di lantai dua Masjid Baiturrahman.


(dpe/iwd)


Hide Ads