Khusyuknya Jemaah Ikut Semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang

Khusyuknya Jemaah Ikut Semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 02 Mar 2025 17:00 WIB
Suasana semaan Al-Quran di Masjid Agung Semarang, Minggu (2/3/2025).
Suasana semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang, Minggu (2/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Kegiatan Semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Kauman Kota Semarang, ramai diikuti umat Islam di Kota Semarang dan sekitarnya. Tradisi itu rupanya sudah eksis sejak 1970-an.

Pantauan detikJateng di Masjid Agung, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, tampak jemaah memenuhi hingga ke serambi masjid.

Bacaan ayat suci Al-Qur'an berkumandang di penjuru masjid. Para jemaah baik perempuan dan laki-laki dengan khidmat mendengarkan sambil membaca Al-Qur'an yang dibawanya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Rista (20) warga asal Kendal, yang tengah menyimak bacaan Al-Qur'an bersama teman-temannya. Ia mengaku tahun ini menjadi tahun keduanya mengikuti Semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang.

"Ini tahun kedua. Saya mahasiswa di sini, jadi tiap Ramadan ikut semaan. Bagus, jadi tahu arti Al-Qur'an, nggak cuma baca aja," kata Rista kepada detikJateng, Minggu (2/2/2025).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, warga asli Kelurahan Kauman, Yaman (55) mengaku sudah mengikuti Semaan Al-Qur'an sejak sekitar tahun 1990. Ia berusaha terus mengikuti Semaan Al-Qur'an demi meningkatkan ibadah selama bulan suci Ramadan.

"Rutin 25 hari untuk mendalami tafsir Al-Qur'an dan artinya. Saya punya usaha, jadi meluangkan waktu, kalau hari Minggu toko cuma setengah hari, kalau hari lain ada pekerja lain, saya ikut sini," jelasnya.

"Semaan Al-Qur'an sudah lama sekali, dari awalnya dipimpin Pak Abdullah Umar, ganti Pak Naqib, ganti Pak Hakim. Saya ikut dari tahun '90-an, pas masih Kiai Abdullah Umar," lanjutnya.

Yaman mengenang peserta semaan paling ramai saat masih dipimpin Kiai Abdullah Umar yang memiliki ribuan jemaah. Kegiatan ini memiliki daya tarik materi yang disampaikan selalu santai, diselingi candaan sehingga jemaah tak bosan.

Suasana semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang, Minggu (2/3/2025).Suasana semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang, Minggu (2/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sekretaris Takmir Masjid Agung Semarang, Muhaimin, mengatakan kegiatan semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang sudah berlangsung sejak 50 tahun silam. Saat ini kegiatan itu sudah dipimpin oleh tiga generasi.

"Semaan ini ada sejak tahun 1970-an, itu dulu diawali oleh seorang ulama Al-Qur'an yang bernama K.H Abdullah Umar Al-Hafidz. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Tahafidzul Quran. Beliau dulu termasuk juga imamnya Masjid Agung Semarang ini. Kemudian beliau mengadakan pengajian awalnya untuk kalangan murid," kata Muhaimin.

Semaan Al-Qur'an tiap harinya dilaksanakan mulai sejak zuhur hingga ashar. Kiai Abdullah Umar membacakan ayat Al-Qur'an kemudian menerangkan tentang tafsir dan membenahi bacaan yang masih sering kali salah saat dibaca para jemaah.

"Kemudian bagaimana tajwidnya, makhrajnya. Kemudian ditambah ayat-ayat tertentu yang ada fadilahnya itu diterangkan, bahkan kalau ada semacam ijazah itu juga diijazahkan," tuturnya.

Usai Abdullah Umar Alhafidz wafat, Semaan Al-Qur'an dipimpin KH Ahmad Naqib Noor Al-Hafidz. Setiap tanggal 27 Ramadan, para jemaah kemudian berziarah ke makam Kiai Abdullah Umar Alhafidz di Kendal.

"Tanggal 26 khataman, tanggal 27 digunakan untuk ziarah ke Kendal, semua jemaah ini akan ikut ziarah," jelasnya.

Kemudian saat KH Ahmad Naqib Noor Al-Hafidz meninggal, kini Semaan Al-Qur'an dipimpin oleh KH Abdul Hakim yang merupakan santri terakhir KH Abdullah Umar. Ia sudah tiga tahun memimpin Semaan Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang.

"Satu hal yang istimewa, karena kegiatan ini dilaksanakan di siang hari, setiap hari, diikuti orang yang sama. Mereka sampai meninggalkan pekerjaan. Ada yang bilang kerja 11 bulan, pas Ramadan tidak kerja tapi ikut Semaan Al-Qur'an," ungkapnya.

Para jemaah itu, kata Muhaimin, tak hanya merupakan warga Kota Semarang, ada pula warga Kabupaten Demak, Kendal, Purwodadi. Kegiatan Semaan Al-Qur'an pun menjadi ajang silaturahmi jemaah yang jarang bertemu.

"Semoga saja bisa berlanjut dan lebih banyak lagi jemaahnya. Harapannya orang lebih paham tentang Islam, tentang Al-Qur'an, dan mau mengunjungi Masjid Agung Semarang, masjidnya orang Semarang, cikal bakal berdirinya Kota Semarang," harapnya.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads