Petani Keramba Malang Sambat Debit Air Turun-Banyak Ikan Mati Imbas Kemarau

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 26 Okt 2023 14:38 WIB
Penuruan debit air Bendungan Sutami berdampak ke budidaya ikan keramba warga Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Petani keramba ikan di Desa Karangkates, Sumberpucung, Malang mengeluhkan penurunan debit air dari bendungan yang berdampak pada debit air keramba. Debit air itu turun akibat kemarau disertai El Nino dan berdampak langsung pada banyaknya ikan budidaya yang mati.

Salah satu petani keramba di kawasan setempat Hadi Prawoto (51) mengatakan penurunan debit air di kerambanya mencapai sekitar 7 meter. Penurunan itu sudah mulai terjadi sejak Agustus 2023 lalu.

"Penurunan ini kemungkinan akan berlangsung sampai akhir tahun mendatang," ungkap Hadi kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).

Akibatnya, hasil panen Hadi Parwoto mengalami penurunan drastis. Dalam kondisi normal Hadi mengaku penghasilannya rata-rata mencapai Rp 6 juta. Saat ini menurun hingga 80%.

"Kondisi ini dirasakan secara menyeluruh oleh seluruh petani keramba di sini," katanya.

Kondisi semacam itu menurut Hadi dipicu PH air yang tinggi lalu memicu amoniak tinggi. Sehingga kadar oksigen di dalam air menurun dan memperlambat perkembangan ikan.

"Muaranya dipicu kondisi cuaca El Nino," tegasnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring membenarkan El Nino membawa pengaruh besar terhadap budidaya ikan keramba milik warga.

Dia sebutkan bahwa bendungan Lahor dan Sutami di Malang yang memiliki kedalaman 35 meter mengalami penurunan debit air hingga 24 meter. Ini sudah sejak bulan April 2023 hingga hari ini.

"Ini berakibat oksigen terlarut di dalam air menjadi rendah sehingga berdampak terhadap kematian ikan di sejumlah keramba jaring apung dan jaring sekat," papar Victor terpisah.

Dia mengatakan bahwa Dinas Perikanan jugasudah melakukan pengukuran kualitas air di Bendungan Lahordan Sutami. Dia jabarkan tentang hasil pengukuran itu.

"Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air Dinas Perikanan Kabupaten Malang di kawasan Bendungan Lahor dan Sutami, suhu air sebesar 22-29 derajat celsius, pH berkisar 7-8 basa, Dissolved Oxygen (DO) di atas 5 mg/L, dan Amoniak di bawah 0,1 mg/L," katanya.

Selain itu, kata Victor, terik matahari di musim kemarau juga menyebabkan peningkatan suhu di dalam air. Hal ini menyebabkan peningkatan PH dan penurunan kadar oksigen secara signifikan sehingga menyebabkan kematian ikan.

"Akibatnya sejumlah kolam pemancingan milik petani keramba di Bendungan Sutami, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung menurun hingga 25%," jelasnya.



Simak Video "Video: Polisi Ringkus Penculik Anak di Malang, Pelaku Minta Tebusan Rp 150 Juta"

(dpe/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork