Ikan Koi di Taman Adipura Malang Mati Lagi, DLH Sebut Karena Pasokan Listrik

Ikan Koi di Taman Adipura Malang Mati Lagi, DLH Sebut Karena Pasokan Listrik

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 07 Jul 2025 20:00 WIB
Aquarium sebelumnya berisi ikan koi di Taman Adipura Kota Malang
Aquarium berisi ikan koi di Taman Adipura Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kematian ikan koi di akuarium Taman Adipura Jalan Semeru, Kota Malang, kembali terjadi. Insiden bukan yang pertama kali, memunculkan pertanyaan publik mengenai keseriusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang dalam mengelola dan merawat fasilitas taman kota.

Sejumlah warga menyayangkan kejadian berulang ini, mengingat taman tersebut merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) favorit di pusat kota.

"Ini bukan sekali dua kali. Kalau memang sudah tahu rawan, kenapa tidak dipasang sistem cadangan listrik atau aerator otomatis," terang Dimas salah satu warga ditemui detikJatim di lokasi, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJatim, ikan koi telah mati sudah diambil dari aquarium berukuran besar itu. Nampak air sudah mengisi seluruh bagian aquarium tanpa ikan baru di dalamnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman menyampaikan bahwa insiden kematian ikan koi di aquarium Taman Adipura diketahui pada Minggu (6/7/2025), kemarin.

ADVERTISEMENT

Penyebab ikan koi mati diduga kuat lantaran padamnya aliran listrik yang membuat aerator tidak berfungsi.

Noer Rahman menjelaskan bahwa aerator yang mati membuat ikan-ikan tidak mendapatkan pasokan oksigen selama beberapa jam.

"Yang kemudian menyebabkan kematian ikan di dalam aquarium Taman Adipura," ujar Noer Rahman dikonfirmasi terpisah, Senin sore.

DLH Kota Malang telah mengambil langkah cepat dengan menguras dan membersihkan akuarium, serta memeriksa seluruh sistem kelistrikan dan perawatan fasilitas tersebut.

CCTV yang terpasang di area taman juga sedang ditinjau untuk memastikan tidak adanya unsur sabotase.

"Secara umum, kami tetap berpikir positif bahwa ini murni karena masalah teknis. Namun, CCTV sudah kami arahkan dan sedang kami pelajari untuk melihat apakah ada indikasi kesengajaan," jelasnya.

Menurut Noer Rahman, keberadaan ikan koi di Taman Adipura sendiri merupakan bagian dari inovasi dan penataan estetika taman kota.

Namun Rahman mengakui bahwa perawatan ikan koi di akuarium outdoor memang tidak mudah. Terutama karena terpapar sinar matahari langsung yang mempercepat pertumbuhan lumut.

"Kami sebenarnya sudah diskusi dengan tenaga ahli saat pembangunan. Secara maintenance tidak terlalu berat, tapi tetap butuh perhatian seperti pengurasan dan pergantian air," tambahnya.

DLH juga membuka ruang partisipasi publik dalam menentukan jenis ikan atau elemen dekoratif taman yang lebih tepat dan mudah dirawat.

Masyarakat bisa memberikan saran melalui kanal interaksi online atau media sosial milik DLH.

"Kami membuka masukan dari warga, silakan berikan saran jenis ikan yang cocok agar tidak terjadi hal serupa ke depan," kata Noer Rahman.

Pihaknya berjanji akan terus menyelidiki penyebab dari insiden kematian ikan koi ini dan tidak menutup kemungkinan mengambil langkah hukum jika ditemukan unsur kesengajaan.

"Sebelumnya juga pernah ada beberapa insiden perusakan di taman lain, dan pelakunya berhasil tertangkap dari rekaman CCTV. Jadi jika nanti ada indikasi kesengajaan, tentu akan kami tindaklanjuti," pungkasnya.

Saat ini, DLH masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk kembali mengisi akuarium dengan ikan baru, sambil menunggu hasil evaluasi, saran dan masukan dari masyarakat.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads