Hujan deras mengguyur Surabaya pada Senin (10/11) sore. Akibatnya sebuah pohon di kawasan Jalan Sulawesi tumbang hingga sempat menutup jalan.
Kepadatan lalu lintas pun sempat terjadi di kawasan tersebut. Nampak petugas di lokasi menangani pohon yang tumbang untuk membuka akses bagi para pengendara.
Saat ini, akses jalan telah terbuka. Kendaraan sudah bisa melintas di kawasan tersebut. Namun detikers tetap diimbau untuk berhati-hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang dihimpun, hingga saat ini hujan masih mengguyur beberapa kawasan seperti Gubeng, Rungkut, Wonokromo, Wonocolo, hingga kawasan Dukuh Pakis.
Selain itu mengacu data dari Command Center 112 Surabaya, beberapa traffic light juga padam sehingga berpotensi memicu kepadatan.
Diantaranya Traffic Light THP Kenjeran-Tambak Deres, Traffic Light Kenjeran THP-Abdul Latief, Traffic Light Rungkut tengah-Zamhuri, Traffic Light Ngagel Jaya Utara-Ngagel Tama, dan Traffic Light Kertajaya-Dharmawangsa.
Salah satu pengendara roda dua, Surya (25) mengatakan bahwa kepadatan terjadi di kawasan Kertajaya imbas traffic light padam dan penanganan pohon tumbang di kawasan Jalan Sulawesi.
"Arah Jalan Kertajaya macet karena traffic lightnya padam. Tadi juga arah Jalan Sulawesi masih agak padat karena habis ada pohon tumbang," kata Surya kepada detikJatim, Senin (10/11/2025).
Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan peringatan waspada potensi cuaca ekstrem yang bisa melanda seluruh wilayah Jawa Timur pada 6 hingga 12 November 2025. Hal ini dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menyebut bahwa saat ini hampir seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan.
Ditambah terdapat gelombang atmosfer Rossby dan Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur sehingga turut memicu cuaca ekstrem yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kemudian pola belokan angin di wilayah Jawa Timur, serta suhu muka laut yang mash cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Taufiq, Kamis (6/11/2025).
BMKG pun mengimbau masyarakat hingga sejumlah instansi terkait agar tetap waspada terhadap hujan dan angin kencang.
"BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan kedepan," imbau Taufiq.
(auh/abq)












































