Musim kemarau tak hanya soal kekeringan, namun juga bisa membawa berkah. Seperti yang dialami para petani di Desa Trosono, Kecamatan Sekaran, Lamongan, hasil panen semangka madu pada musim ini berlimpah.
Melimpahnya hasil panen ini bahkan mampu menembus pasar modern. Ada 2 jenis semangka yang ditanam dan menjadi andalan warga di Desa Trosono ini, yaitu semangka esteem dan madu.
"Alhamdulillah untuk tahun ini petani semangka di Desa Trosono ini berhasil," kata Darminto, salah seorang petani semangka Desa Trosono, Darminto, Minggu (6/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darminto menambahkan panen pada musim ini memang berlimpah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Para petani di desa ini memanfaatkan lahan yang sebelumnya mereka tanami padi dan saat musim kemarau mereka beralih menanam semangka.
"Tahun kemarin hingga 2 tahun itu kita mengalami kendala karena musimnya ketika itu kemarau basah sehingga banyak yang gagal panen," ujarnya.
![]() |
Darminto mengaku dirinya memang lebih memilih untuk menanam semangka madu dan esteem. Karena kedua jenis semangka ini yang paling banyak diburu oleh para tengkulak yang datang ke desa mereka. Dari dua jenis semangka ini, jenis madu yang mampu menembus hingga ke pasar modern karena tingkat rasa manisnya yang tinggi.
"Dua jenis semangka itu menjadi favorit para petani karena banyak diburu para tengkulak dari luar wilayah Lamongan, seperti dari Rembang, Pati, Purwodadi, Malang, Tuban hingga Jakarta," ujar Darminto.
Menurut Darminto, hasil panen tahun ini juga cukup baik dan serapan pasar sangat kuat. Petani bisa panen di usia 67 hari seperti masa panen raya sejak akhir Juli lalu sampai saat ini. Darminto juga menyebut, dengan lahan seluas 100 hektar, setiap hektar bisa memanen hingga mencapai 18 ton.
Darminto menjelaskan harga semangka untuk di tingkat petani juga lumayan menguntungkan. Untuk 1 kilogram semangka, petani menjualnya seharga Rp 3 ribu hingga Rp 3.500 dimana dalam satu buah semangka ada yang bobotnya bisa mencapai 4 kilogram.
Dengan hasil yang melimpah ini, para petani semangka bersyukur serta ke depannya pihak desa juga berinisiatif menjadikan Desa Trosono sebagai sentra wisata petik semangka.
"Kami bersyukur semoga panen ini benar-benar membawa berkah bagi kami," kata Darminto yang diamini oleh petani lainnya.
(abq/fat)