Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim kemarau di Provinsi Lampung tidak akan datang serentak. Begini penyebabnya.
Rudi Hariyanto, Koordinator Data dan Informasi BMKG Raden Intan Lampung mengatakan penyebab tidak serentak musim kemarau untuk Provinsi Lampung karena faktor luas wilayah.
"Jadi berdasarkan pengamatan kami untuk di Lampung pada musim kemarau ini beberapa daerah belum merasakannya, jadi ada daerah yang dimana musim kemarau datang lebih cepat ada juga yang mundur," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (3/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya ada beberapa faktor, pertama faktor luasnya wilayah Lampung ini. Lalu kemudian ada faktor topografi wilayah Lampung juga," sambungnya.
Rudi menyampaikan kemunduran musim kemarau paling lama akan terjadi sekitar 1 dasarian.
"Untuk yang mengalami kemunduran itu ada di Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Itu mundur 1 dasarian atau 10 hari dari schedule," ungkapnya.
Berikut musim kemarau di beberapa wilayah di Provinsi Lampung prediksi BMKG:
1. Kuning (Sama dengan normal)
Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang-Barat, Lampung Barat, dan yang lainnya. Musim kemaraunya datang on schedule, alias sama kayak tahun-tahun sebelumnya.
2. Hijau (Mundur 1 dasarian/sekitar 10 hari)
Kota Metro dan Kota Bandar Lampung. Musim kemaraunya agak telat dikit dari biasanya.
3. Cokelat Muda (Maju 1 dasarian/sekitar 10 hari lebih cepat)
Way Kanan, Pesisir Barat, dan Tanggamus. Musim kemarau datang lebih cepat, jadi perlu siap-siap lebih awal.
4. Cokelat Tua (Maju 2 dasarian/sekitar 20 hari lebih cepat)
Lampung Selatan, Pringsewu, dan Pesawaran. Panas & keringnya datang lebih lebih dulu.
(dai/dai)