Jatuh Bangun Petani Lamongan Ubah Lahan Nganggur Jadi Wisata Petik Jambu

Jatuh Bangun Petani Lamongan Ubah Lahan Nganggur Jadi Wisata Petik Jambu

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 10 Feb 2023 06:01 WIB
Wisata Kebun Petik Buah Jambu Kristal Lamongan
Wisata Kebun Petik Buah Jambu Kristal Lamongan. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Sering gagal panen, seorang petani di Lamongan mengubah lahan pertaniannya menjadi tempat wisata. Ia mengubah lahan pertanian itu menjadi kebun jambu dan menawarkannya sebagai Wisata Petik Buah Jambu Kristal.

Petani itu adalah Muhtadin, warga Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung. Ia mulai mengubah lahan pertanian miliknya sejak 2 tahun lalu. Dia awali langkah itu agar lahan sawah yang tadinya tidak produktif menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih.

"Awalnya lahan ini dulunya ya ditanami padi dan tanaman-tanaman lainnya. Tapi kami selalu merugi karena gagal panen," kata Muhtadin dalam perbincangannya dengan wartawan, Jumat (10/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhtadin menuturkan bahwa keputusannya mengubah lahan menjadi kebun jambu kristal itu dia ambil setelah seringkali mengalami gagal panen akibat serangan hama dan kekurangan air.

Dua tahun merawat dan memulai langkah barunya, Muhtadin pada akhirnya bisa menikmati hasil dari kebun buah jambu kristal yang kaya akan manfaat bagi kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Kami memilih menanam jambu kristal ini karena perawatanya yang mudah. Selain itu, jambu jenis ini sekarang juga mulai digemari masyarakat lagi," ujarnya.

Apalagi, jambu kristal dengan nama latin prisium guajava dan masuk dalam jenis jambu biji ini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat itu di antaranya mampu membantu menurunkan berat badan, kaya anti oksidan, mengobati batuk berdahak, dan menambah daya tahan tubuh.

"Buah jambu kristal ini sudah mulai berbuah sejak setahun yang lalu. Namun lebih sering berbuah lagi setelah berusia 2 tahun, bahkan jambu kristal ini bisa berbuah setiap 3 bulan sekali," papar Muhtadin.

Ide awal membuka wisata petik buah Jambu Kristal ini, kata dia, supaya buah jambu yang ia tanam bisa dinikmati masyarakat luas serta merasakan sensasi memetik buah langsung dari pohonnya.

Dulu, kata Muhtadin, sebelum kebun buah itu dijadikan tempat wisata, orang sudah berdatangan. Mereka adalah orang yang datang untuk membeli jambu kristal sehingga hanya sesekali saja.

"Kemudian ada usulan pengunjung agar sekalian dijadikan lokasi wisata. Maka jadilah seperti sekarang ini, wisata petik jambu kristal," ujarnya.

Tidak ada pungutan biaya bagi pengunjung yang hendak masuk ke perkebunan jambu kristal seluas dua hektare itu. Namun, jika pengunjung ingin membawa pulang jambu kristal, pengunjung harus membayar Rp 15 ribu per 1 kilogram jambu.

"Selain jambu kristal, ada juga buah alpukat dan jeruk meski tanamannya tidak sebanyak jambu," tambah Muhtadin.

Keputusan untuk mengubah lahan pertanian menjadi kebun jambu kini berbuah manis. Muhtadin tidak lagi mengalami gagal panen dan bisa menjadikan desanya sebagai tujuan wisata, baik bagi warga Lamongan sendiri maupun warga dari daerah sekitar Lamongan.

Pengunjung yang datang, diklaim oleh Muhtadin, tidak hanya dari Lamongan saja. Juga dari kota-kota sekitar Lamongan. "Alhamdulillah mulai ramai," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads