- Keadaan Angin Monsun Australia
- Musim Kemarau Meluas di Pertengahan Juni
- Hujan Masih Akan Mengguyur di Awal Juni
- Prediksi Cuaca 3-5 Juni 2025 Hujan intensitas sedang Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang Angin kencang
- Prediksi Cuaca 6-9 Juni 2025 Hujan intensitas sedang: Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang: Angin Kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ungkap alasan mengapa musim kemarau di Indonesia belum merata dan terus diintai cuaca ekstrem. Apa itu?
Secara klimatologis, Indonesia disebut BMKG telah memasuki musim kemarau. Alasan mengapa musim kemarau belum merata, salah satunya berhubungan dengan keadaan angin monsun Australia yang masih lemah.
"Lemahnya angin monsun Australia terutama di wilayah Selatan Indonesia, memberikan pengaruh terhadap musim kemarau yang belum merata di wilayah Indonesia," tulis BMKG dikutip dari postingan Instagram resminya, Selasa (3/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keadaan Angin Monsun Australia
Dalam pantauan BMKG pada akhir Mei 2025, indeks monsun Australia masih berada di bawah nilai klimatologisnya. Melemahnya angin musim kemarau tersebut membuat massa udara kering tertahan di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, pelemahan tersebut juga memicu pembentukan daerah-daerah perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di sekitar ekuator. Akibatnya, pertumbuhan awan konvektif di wilayah-wilayah tersebut muncul.
Awan konvektif seringkali membawa curah hujan sedang hingga lebat. Dalam beberapa kasus, awan ini bisa menjadi badai yang membawa angin kencang, petir, hingga hujan es.
Kehadiran awan konvektif semakin menyeramkan ditambah dengan kombinasi beberapa fenomena atmosfer di akhir bulan Mei 2025 lalu. Kombinasi fenomena atmosfer yang dimaksud, yaitu Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang-gelombang atmosfer (Rossby Ekuatorial, Kelvin, dan Low Frequency).
Bersama-sama seluruhnya menciptakan intensitas hujan yang cukup tinggi. Akibatnya hujan ekstrem terjadi di berbagai wilayah, seperti di Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau dengan intensitas 155,4 mm/hari.
Musim Kemarau Meluas di Pertengahan Juni
Baru-baru ini, BMKG mengeluarkan prediksi cuaca untuk 3-9 Juni 2025. Dijelaskan dalam sepekan ke depan, indeks monsun Australia akan mulai menguat.
Saat menguat, aliran udara kering akan mulai memasuki wilayah Indonesia bagian selatan. Aliran udara ini juga dapat memicu potensi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan.
Meskipun begitu, keadaan ini juga mengindikasikan musim kemarau mulai meluas di wilayah RI. BMKG memprediksikan hal ini terjadi pada pekan kedua bulan Juni.
Hujan Masih Akan Mengguyur di Awal Juni
Pada dasarnya, atmosfer bersifat sangat dinamis. Sehingga BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, meskipun sudah masuk musim kemarau.
Seminggu ke depan, aktivitas gelombang ekuator seperti MJO, Low Frequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial masih cukup konsisten dan meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan konvektif. Peluang ini semakin diperkuat dengan interaksi angin darat/laut maupun faktor geografis lainnya.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada siang-sore hari. Pada beberapa daerah, hujan bisa disertai kilat/petir dan angin kencang.
Prediksi Cuaca 3-5 Juni 2025
Hujan intensitas sedang
- Sumatera Utara
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua
- Papua Selatan
Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Maluku Utara
- Papua Pegunungan
Angin kencang
- Maluku
Prediksi Cuaca 6-9 Juni 2025
Hujan intensitas sedang:
- Sumatera Utara
- Riau
- Kepulauan Riau
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua
- Papua Selatan
Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
Angin Kencang
- Maluku
- Nusa Tenggara Timur
Demikianlah informasi terbaru terkait keadaan musim kemarau dan cuaca di Indonesia saat ini. Tetap waspada dan jangan lupa bawa payungmu ya detikers!
(det/nwk)