Di Sumbertaman sendiri tercatat ada sebanyak 35 warga yang menjadi pembuat tempe. Tak heran desa ini merupakan pemasok tempe di kawasan Probolinggo Raya.
Proses pembuatan tempe dilakukan warga sejak pagi, para perajin biasanya sudah mulai memproduksi dengan proses mencuci kedelai untuk menghilangkan ampas, kemudian direbus selama kurang satu jam.
Selanjutnya kedelai dilakukan fermentasi dengan direndam air selama sehari semalam. Proses ini masih harus direbus selama 2 jam. Setelah itu didinginkan kemudian diberi ragi.
Kedelai yang sudah ditaburi ragi selanjutnya dikemas sesuai ukuran. Dan kemudian didiamkan selama dua hari hingga menjadi tempe. Proses ini berlangsung hampir setiap hari.
Salah satu perajin Tempe, Budi Hartono mengatakan untuk memproduksi tempe, dalam sehari dirinya membutuhkan kedelai sebanyak 1 kuintal.
"Dengan jumlah kedelai ini kami memproduksi sebanyak 270 tempe, dengan 150 plastik ukuran kecil, dan 120 plastik ukuran beras. Usaha yang saya geluti ini merupakan usaha turun temurun dari orang tua, alhamdulillah, tempe produksi saya ini sampai ke Kabupaten Probolinggo," kata Budi, Minggu (16/7/2023).
Menurut pria berusia 44 tahun itu, untuk tempe ukuran besar dijual dengan harga Rp 15 ribu, sementara untuk tempe ukuran kecil dijual di harga Rp 2 ribu rupiah hingga 5 ribu rupiah dan untuk omset setiap harinya bisa sampai Rp 1 juta.
"Untuk omset penjualan tempe dengan bahan baku kedelai 1 kuintal, dalam sehari bisa sampai Rp 1,7 juta," terang Budi.
Senada dengan Budi, Sunawiyah perajin tempe lainnya juga menggeluti usaha dari orang tuanya atau ayahnya. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 70 kilogram kedelai untuk dijadikan tempe.
"Meski hanya 70 kilo kedelai yang digunakan untuk bahan baku, namun, hasil tempe yang saya produksi untuk memasok pedagang di pasar Condong, Kecamatan Gading. Beda-beda untuk daerah pemasok," ujarnya.
Sementara Ketua paguyuban perajin tempe, Rebudi mengatakan, total di Kampung Tempe ini terdapat 35 lebih perajin tempe, yang rata - rata perajin tempe rumahan. Selain itu, untuk daya produksi, mulai dari yang terkecil 50 kg, hingga 2 kuintal per hari.
"Jadi ada dua lokasi perajin tempe, yang berbeda RT, dan tempe hasil perajin di sini memasok kebutuhan tempe se Probolinggo dan bahkan 60 persen kebutuhan tempe di daerah Lumajang juga di pasok dari sini," ujar Rebudi.
(abq/iwd)