Mengenal Ikan Udikan yang Mati Massal di Kampung Naga Tasikmalaya

Mengenal Ikan Udikan yang Mati Massal di Kampung Naga Tasikmalaya

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Senin, 16 Jun 2025 13:04 WIB
Ikan udikan di Tasikmalaya mati massal
Ikan udikan di Tasikmalaya mati massal (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Kabar dari Tasikmalaya bikin sedih ya detikers! Ikan udikan yang khas Sungai Ciwulan di Kampung Adat Naga mati massal. Dilansir detikJabar, Sabtu (14/6/2025) ikan-ikan beragam ukuran itu mati dengan kondisi memerah pada bagian perutnya.

Yang mati bukan hanya ikan udikan liar di sungai, tetapi juga yang ada di dalam kolam-kolam milik warga kampung adat. Ada yang menduga telah terjadi pencemaran air Sungai Ciwulan karena ditemukan limbah kulit diduga bahan jaket ke sungai yang alirannya tembus ke Sungai Ciwulan.

Warga kampung adat tidak berani mengonsumsi ikan-ikan yang mati mendadak secara massal itu. Kekhawatiran akan racun yang mengontaminasi mungkin jadi alasan keengganan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan udikan. Ikan apa ya itu? Simak artikel ini sampai tuntas yuk biar ketemu jawabannya!

Apa Itu Ikan Udikan?

Jika ditinjau dari namanya 'udikan' mungkin detikers akan teringat kata mudik, mulih ke udik atau ke kampung. Ya, kurang lebih maknanya dekat dengan 'udik' itu. Tetapi, penjelasan lebih rinci tercantum di dalam kamus Bahasa Sunda.

ADVERTISEMENT

'Udikan' menurut Kamus Sundadigi adalah kata Sunda dalam dialek Cibalong, Tasikmalaya. Kata ini merujuk pada ikan kecil seperti jongjolong, beunteur, jeler, dan lain sebagainya. Ikan ini hidup di air tawar terutama sungai.

Namun, secara biologi, ikan udikan adalah nama lokal untuk genus Tor, yang merupakan bagian dari famili Cyprinidae atau ikan mas. Jadi, ikan udikan dengan ikan mas masih satu keluarga. Yang membedakan adalah jenisnya.

Jenis-jenis Ikan Tor

Ikan jenis Tor ada beragam spesies. Namun, semuanya punya bentuk tubuh yang hampir miri. Yang panjang dan ramping. Pembedanya ada pada ukuran sirip dan bentuk cuping mulut.

Dikutip dari berbagai sumber, di Indonesia beberapa spesies Tor yang dikenal antara lain Tor tambra, Tor tambroides, Tor soro, dan Tor douronensis. Semua ikan ini punya nama lokal di masing-masing daerah, dan kadang-kadang nama lokal itu mencakup semua genus Tor. Berikut ini rincian spesiesnya:

1. Tor tambra

Tor tambra punya pembeda dengan spesies Tor lainnya berupa cuping bibir bawah yang tidak sampai pada sudut mulut. Bersisik putih, Tor tambra punya warna ujung sirip yang kemerahan. Ikan ini tersebar di Solok, Bengkulu, dan Padang (Sumatera), juga ada di Garut, Surakarta, dan Jember untuk wilayah Jawa, serta di Kalimantan.

2. Tor tambroides

Tor tambroides yang dibedakan dari spesies Tor lain dengan terdapatnya cuping bibir bawah yang sampai pada sudut mulut. Ikan ini punya sirip yang cenderung abu-abu. Persebarannya, ikan ini hidup di sungai-sungai di Jawa, Sumatera, dan Kalimatan. Misalnya di Ciampea Bogor, Jawa Barat dan di Danau Singkarak, Sumatera.

3. Tor douronensis

Tor diuronensis punya cuping bibir bawah yang tidak sampai ke sudut mulut. Walakin, jari-jari pada sirip dorsal yang mengeras jika diukur panjang akan sama dengan panjang kepala tanpa moncong. Ikan ini di Jawa Barat ditemukan di sekitar Bogor dan Karawang. Hidup juga di Sungai Kapuas, Kalimantan dan Teluk Betung, Sumatera.

4. Tor soro

Tor soro punya pembeda berupa bibir bawah yang tanpa cuping, yakni cenderung rata. Juga sirip anal lebih pendek dari sirip dorsal (sirip pungung) Ikan ini sering disebut kancra bodas. Di Jawa Barat, Tor soro bisa ditemukan di Garut, Sumedang, dan Kuningan.

Ikan Udikan Kampung Naga Spesies Apa?

Jika melihat data ini, dapat dirangkai bahwa Sungai Ciwulan yang melintas di Kampung Adat Naga merupakan sungai yang mengalirkan air di antaranya dari Gunung Cikuray, Kabupaten Garut dan bermuara ke laut selatan Jawa di Pangandaran, dihuni oleh ikan udikan atau ikan genus Tor ini.

Belum ada keterangan ahli tentang ikan-ikan yang mati mendadak di Sungai Ciwulan dekat Kampung Naga di Tasikmalaya itu. Namun, jika melihat gambar yang dilansir detikJabar, ikan di Sungai Ciwulan itu mirip dengan Tor tambra, dilihat dari siripnya yang kemerahan dan sisik punggung berwarna keemasan. Walakin, kemungkinan lainnya, bisa jadi ikan tersebut adalah 'kancra bodas' yang merupakan nama lokal untuk Tor soro, yang pigmennya terganggu akibat limbah sebagaimana pengakuan warga setempat.

Nama-nama Lokal untuk Ikan Udikan

Sebagaimana disebut di atas, 'udikan' adalah kata Sunda dialek Cibalong, Tasikmalaya untuk menyebutkan ikan genus Tor dengan beragam spesiesnya. Ikan yang bisa tumbuh hingga bobot puluhan kilogram ini punya beragam nama.

Di Sunda ada yang menyebutnya udikan, kancra, ikan dewa, beunteur, dan wader. Di luar Sunda, ada yang menyebut tambra, semah, mahseer, tombro, dan lain sebagainya.

Sungai Citarum menyimpan mitos mengenai ikan dewa ini. Yaitu, seekor kancra raksasa yang menjadi penunggu setia sungai purba tersebut. Dalam mitosnya, ikan ini muncul pada sore hari ketika 'layung' atau sinar matahari senja menyapu permukaan air sungai.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads