Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama Pemkab Mojokerto untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Salah satunya pembangunan jalan dan jembatan yang tahun ini menelan anggaran Rp 120 miliar. Sebagian besar jalan di Bumi Majapahit dibangun dengan konstruksi beton hingga lebarnya menjadi 5-8 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, tahun ini pihaknya mengerjakan 39 proyek infrastruktur jalan dan jembatan menggunakan anggaran Rp 118,409 miliar. Terdiri dari 26 proyek yang pendanaannya bersumber dari APBD 2022 Rp 90 miliar, serta 13 proyek dari Perubahan APBD 2022 Rp 30 miliar.
"Total panjang jalan yang kami kerjakan dengan anggaran APBD 22 Km. Ada 26 kegiatan, saat ini tinggal 2 titik yang belum selesai, yang 24 kegiatan sudah selesai, tinggal administrasi keuangannya," kata Rinaldi kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 26 proyek jalan dan jembatan yang menggunakan anggaran APBD 2022, 19 di antaranya kegiatan pelebaran jalan. Sedangkan 7 proyek terdiri dari 1 pembangunan jembatan, 3 rekonstruksi atau peningkatan jalan, 2 pemeliharaan berkala jalan, serta 1 rehabilitasi jalan.
Yaitu pemeliharaan berkala ruas jalan Sambiroto - Kweden Rp 2.486.395.000, pemeliharaan berkala ruas jalan Brangkal - Badung Rp 7.647.304.000, rekonstruksi ruas jalan Wringinrejo - Kedungmaling Rp 5.634.099.000, rekonstruksi ruas jalan Wonogiri - Lebaksono Rp 3.239.598.000, rekonstruksi ruas jalan Tegalan - Sidolegi Rp 3.499.380.000, pembangunan Jembatan Brejel II Rp 2.310.240.000 dan peninggian jalan aspal lama lokal tipe A di Kelurahan Sawahan Rp 361.038.450.
Berikutnya rehabilitasi ruas jalan Kemlagi - Beratkulon Rp 324.777.974, rehabilitasi ruas jalan Mojojajar - Beratkulon Rp 324.478.800, pelebaran ruas jalan Sedati - Kembangsri Rp 2.424.710.000, pelebaran ruas jalan Ngrowo - Tinggarbuntut Rp 4.368.280.000, pelebaran ruas jalan Kepuhanyar - Jatikulon Rp 3.163.076.000, pelebaran ruas jalan Jabon - Bypass Rp 261.221.000 dan pelebaran ruas jalan Segaran - Domas Rp 6.135.108.000.
Pelebaran ruas jalan Pasinan - Pohkecik Rp 2.115.662.900, pelebaran ruas jalan Kintelan - Padangasri Rp 4.456.268.000, pelebaran ruas jalan Banjaragung - Sawo Rp 4.189.385.000, pelebaran ruas jalan Temuireng - Gunungan Rp 3.587.119.000, pelebaran ruas jalan Suru - Brejel Rp 3.807.720.000, pelebaran ruas jalan Jatirowo - Bangeran Rp 3.347.076.000, serta pelebaran ruas jalan Pagerluyung - Canggu Rp 4.834.034.500.
Juga pelebaran ruas jalan Gebangmalang - Sumberjati Rp 4.761.512.000, pelebaran ruas jalan Pacet - Trawas Rp 2. 786.680.000, pelebaran ruas jalan Pacet - Made Rp 4.239.640.400, pelebaran ruas jalan Kemiri - Padi Rp 3.367.645.000, pelebaran ruas Jalan Kedungsari - Kemlagi Rp 1.233.297.000, pelebaran ruas jalan Gembongan - Jerukseger Rp 2.751.965.904, serta pelebaran ruas jalan Bendung - Bantengan Rp 3.043.382.000.
Kabid Bina Marga Henri Surya menjelaskan pelebaran 19 ruas jalan seluruhnya menggunakan konstruksi cor beton. Karena ruas jalan tersebut mengalami kerusakan lebih dari 10 persen. Menurutnya belasan ruas jalan itu bakal cepat rusak lagi jika dibangun menggunakan konstruksi aspal. Selain itu, setiap ruas jalan dilebarkan menjadi 5-8 meter.
"Kondisi awal rata-rata lebarnya 3-5 meter. Kalau jalur utama penghubung antar kecamatan kami lebarkan menjadi 8 meter. Kalau jalur antar desa pelebaran dari 3 meter menjadi 5-5,5 meter," jelasnya.
Mulai dari flexure strenght (FS) atau kualitas beton 40 dengan ketebalan cor 25 cm, FS 45 dengan ketebalan cor 26 cm, sampai FS 45 dengan ketebalan cor beton 30 cm. Standar FS 45 dengan ketebalan 26 cm tahun diterapkan di ruas jalan Pagerluyung - Canggu dan Lebaksono - Pekukuhan. Ruas jalan lainnya menggunakan FS 40 dengan ketebalan 25 cm.
"Daya tahan jalan cor beton sampai 10 tahun masih kuat, kerusakan wajar, masih relatif bagus dan layak dilalui. Kalau jalan aspal 2 tahun sudah rusak. Sehingga jalan beton mengurangi biaya pemeliharaan jalan. Memang kenyamanan kurang karena membuat ban cepat aus," ungkapnya.
Sedangkan 13 proyek dari PAPBD 2022 meliputi pemeliharaan berkala ruas jalan Singowangi - Jatilangkung Rp 3.001.442.000, pemeliharaan berkala ruas jalan Seduri - Tuwiri Rp 1.717.718.000, pemeliharaan berkala ruas jalan Nogosari - Jatijejer Rp 2.346.076.000, pemeliharaan berkala ruas jalan Jrambe - Sambilawang Rp 2.774.169.087 dan pemeliharaan berkala ruas jalan Cempokolimo - Kembangbelor Rp 2.475.400.359.
Juga pemeliharaan berkala ruas jalan Banjaragung - Japan Rp 1.939.170.000, pemeliharaan berkala ruas jalan Kedunggempol - Ngrame Rp 602.000.000, rekonstruksi ruas jalan Modongan - Wringinrejo Rp 2.455.291.000, rekonstruksi ruas jalan Kuripansari - Bendunganjati Rp 2.211.858.009, rekonstruksi ruas jalan Jabontegal - Balongmasin Rp 796.884.000, pelebaran ruas jalan Wringinrejo - Blooto Rp 2.687.705.000, pelebaran ruas jalan Kalang - Pohjejer Rp 3.057.327.515, serta pelebaran ruas jalan Jabon - Gayaman Rp 1.642.792.000.
"Yang dari PAPBD 2022 ada 13 kegiatan, semuanya menggunakan konstruksi aspal. Saat ini pada tahap pengerjaan karena kontrak dengan pihak ketiga 28 November kemarin," ujar Henri.
Henri menuturkan pembangunan jalan dan jembatan menjadi salah satu prioritas Pemkab Mojokerto sejak 2010. Hasilnya, jalan mantap yang kala itu di angka 50 persen, kini menjadi 80 persen lebih. Total jalan kabupaten di Bumi Majapahit mencapai 1.040 Km.
Artinya, pekerjaan rumah Pemkab Mojokerto di bidang infrastruktur jalan masih sangat besar, yakni sekitar 200 Km yang perlu digarap ke depan. Dari jumlah itu, sebagian kondisinya rusak, sebagian lainnya perlu dilebarkan. Angka tersebut belum termasuk ratusan jembatan yang harus dilebarkan.
"Kami kerjakan bertahap sesuai kekuatan anggaran setiap tahun. Yang sudah disetujui tahun depan ada 40 kegiatan. Anggarannya sekitar Rp 170 miliar untuk pelebaran jalan, pembangunan jembatan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi jalan," cetusnya.
Pembangunan jalan dan jembatan secara masif dilakukan Pemkab Mojokerto untuk pemerataan peningkatan ekonomi masyarakat. Banyak desa yang dulunya sulit diakses kendaraan, kini mempunyai jalan yang bagus dan lebar.
"Dampaknya nilai jual tanah meningkat hingga 10 kali lipat. Pasar yang dulunya sepi, seperti Pohjejer dan Dlanggu menjadi ramai. Jalan ramai dilalui kendaraan membuat masyarakat yang berdagang menjadi laku. Akses ke objek-objek wisata menjadi lebih banyak sehingga para pengunjung nyaman," tandas Henri.
Simak Video "Video: Cuplak-cuplik Horeg, Berkuasa dengan Suara"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/fat)