Pembangunan Jembatan Mojokerto-Gresik Rp 13,5 M Ditarget Tuntas Oktober 2025

Pembangunan Jembatan Mojokerto-Gresik Rp 13,5 M Ditarget Tuntas Oktober 2025

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 16 Apr 2025 14:20 WIB
Jembatan Mojokerto-Gresik Senilai Rp 13,5 M Ditarget Tuntas Oktober 2025
Pembangunan Jembatan Talunbrak penghubung Mojokerto-Gresiik (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pembangunan jembatan Talunbrak penghubung Kabupaten Mojokerto dengan Gresik menelan anggaran Rp 13,5 miliar. Rekonstruksi jembatan ini ditarget tuntas 23 Oktober 2025.

Jembatan Talunbrak dibangun membentang di atas Sungai Lamong, tepatnya di Desa Talunblandong, Dawarblandong, Mojokerto. Jembatan ini menghubungkan Dusun Talun dengan Dusun Brak di desa ini.

Tidak hanya itu, Jembatan Talunbrak juga menjadi akses masyarakat dari Dusun Talun, Desa Talunblandong ke Dusun Karangpilang, Desa Ngampel, Balongpanggang, Gresik. Jembatan ini akan dibangun selebar 6 meter dengan panjang 60 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra menjelaskan, Jembatan Talunbrak sangat vital bagi masyarakat. Oleh sebab itu, ia bersyukur rekonstruksi jembatan ini bisa direalisasikan.

"Harapannya dapat mempercepat akses masyarakat dalam berbagai hal, baik ekonomi, pendidikan, bertani, sosial, budaya dan seterusnya bisa lebih mudah dan cepat," jelasnya saat peletakan batu pertama rekonstruksi Jembatan Talunbrak, Rabu (16/4/2025).

ADVERTISEMENT

Pembangunan Jembatan Talunbrak dikerjakan CV Sekar Arum sejak 26 Februari 2025. Anggarannya mencapai Rp 13.545.739.000 yang bersumber dari dana hibah rehabilitasi konstruksi BNPB. Rekonstruksi jembatan ini ditargetkan tuntas 23 Oktober 2025.

"Jembatan ini nanti lebarnya 6 meter, panjangnya 60 meter. Tidak hanya sepeda motor, mobil dan truk juga bisa melintas," terang Gus Barra.

Peletakan batu pertama rekonstruksi Jembatan Talunbrak juga dihadiri Wabup Mojokerto, Bakorwil Bojonegoro, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Gresik, jajaran Forkopimda Mojokerto, Kepala BBPJN Jatim-Bali, Kepala Dinas PUPR Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin, Forkopimca Dawarblandong, serta para tokoh masyarakat.

Proyek Jembatan Talunbrak bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wabup Mojokerto Gus Barra dan dr M Rizal Octavian. Tepatnya program pengembangan wilayah perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan daerah sekitar.

Menurut Gus Barra, proyek ini bakal dikerjakan secara akuntabel dan menaati 5 prinsip. Yaitu tepat waktu, mutu, volume, sasaran, serta tertib administrasi. Oleh sebab itu, pelaksanaan proyek ini mendapatkan pendampingan dari kepolisian dan kejaksaan.

"Kami berharap pembangunan lancar tanpa kendala apa pun dan selesai tepat waktu. Sehingga masyarakat Kabupaten Mojokerto dan Gresik merasakan hasil pembangunan jembatan ini," ujarnya.

Jembatan Talunbrak sejatinya berdiri sejak 2001 silam. Namun, jembatan kecil ini hanya bisa dilewati kendaraan roda 2. Tahun 2021 lalu, jembatan ini rusak berat akibat terjangan banjir Sungai Lamong. Sehingga warga sekitar harus memutar jauh untuk beraktivitas sehari-hari.

"Alhamdulillah ini bisa menjadi solusi untuk masyarakat. Iya, sudah pasti nanti kalau jembatan sudah jadi, kami lebarkan jalannya," tandas Gus Barra.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads