Produksi susu sapi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang menurun dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kini, penurunan produksi perharinya hingga 50 persen.
Berdasarkan data yang dimiliki Kecamatan Pujon per 12 Juni 2022, jumlah sapi yang terpapar PMK mencapai 7.322 ekor sapi, dari total populasi 23.807 dan sebanyak 373 ekor sapi ditemukan mati.
Salah satu peternak di Desa Pujon Kidul, Sukoco mengeluhkan dari 5 sapi perah yang diternaknya, kini hanya tinggal 1 sapi saja yang bisa diproduksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya kalau normal, satu sapi bisa produksi 10 liter per hari. Sekarang hanya hanya bisa produksi 5 liter per hari," kata Sukoco kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
Sejak wabah PMK menyerang satu per satu sapi milik Sukoco mati. Dari enam ekor sapi yang dimiliki, kini tinggal dua ekor saja.
Sebelumnya, Sukoco mengaku punya 6 ekor sapi perah. Sejak wabah PMK, keenam ekor sapi itu mati satu per satu.
"Dulu awalnya hanya satu ekor. Kemudian berkembang sampai 6 ekor. Kini 4 ekor sudah mati akibat PMK," keluhnya.
Suwarno peternak lain juga mengalami hal sama. Ia mengeluhkan produksi susu dari dua ekor sapi miliknya menurun akibat mengalami gejala PMK.
"Biasanya dalam sekali perah, setiap sapi bisa memproduksi sapi hingga 35 liter. Namun sejak sakit, hasil perahannya tak pernah lebih dari 15 liter. Saat ini, 1 ekor sapi saya tidak busa diperah, karena sedang hamil," katanya terpisah.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodikul Amin menambahkan, adanya penurunan produksi air susu sapi di kisaran 90 sampai 100 ton perhari untuk wilayah Malang barat yakni Pujon, Ngantang, dan Kasembon.
Setelah hampir 11 ribu ekor sapi di tiga wilayah itu terserang PMK. Tiga wilayah ini merupakan sentra produksi susu sapi, dan hampir 75 persen warganya bergantung hidup dari penghasilan ternak sapi perah.
"Ada penurunan produksi susu di wilayah Malang barat sejak adanya kasus PMK. Kisarannya 90 sampai 100 ton per hari," imbuh politisi NasDem ini.
Menurut Sodikul Ada tiga penampung susu terbesar di wilayah Malang barat. Pertama KUD Sumber Makmur Ngantang, dalam kondisi normal bisa mendapatkan pasokan susu sebanyak 100 ton per hari.
Kedua Koperasi SAE Pujon setiap harinya bisa menampung 115 disaat normal dan Kabinet Maju Bersama biasanya mampu memasok susu sebanyak 25 ton per hari.
"Ada tiga penampung susu terbesar di wilayah Malang barat, salah satunya Kop SAE Pujon. Jika ditotal dalam sehari dapat menampung sekitar 240 ton susu per hari. Sejak PMK menurun sampai 50 persen," ujarnya.
(fat/fat)