Meluasnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah membuat pasar hewan di Banjarnegara sepi. Bahkan, penurunannya mencapai 70 persen dibanding hari biasanya.
Salah satu pedagang sapi di pasar hewan Petambakan, Banjarnegara, Suryadi mengatakan, terjadi penurunan drastis akibat meluasnya PMK. Jika biasanya sapi di pasar hewan Petambakan mencapai 500 ekor hingga 700 ekor, saat ini hanya 200 ekor sampai 300 ekor.
"Turunnya drastis bisa sampai 70 persen dibanding hari biasanya. Ini memang dampak dari meluasnya PMK. Jadi banyak peternak pada takut," ujarnya saat ditemui di pasar hewan Petambakan, Selasa (14/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut, jika biasanya bisa menjual 5 ekor sapi satu hari saat pasaran, saat ini belum satu ekor bisa ia jual. Menurutnya, selain peternak pembeli sapi pun saat ini takut.
"Biasanya saya bisa menjual 5 ekor sapi, saat ini zonk belum ada satu pun. Jadi memang orang juga takut, karena baru beli satu minggu kemudian kena PMK," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang sapi lainnya Dodo. Ia mengatakan meski jumlah sapi di Banjarnegara yang terkena PMK masih sedikit, namun dampaknya sudah dirasakan oleh pedagang.
"Karena sudah meluas di beberapa daerah juga berdampak di Banjarnegara. Meski di sini masih terhitung sedikit namun sudah sangat berdampak, sekarang pasar menjadi sepi," kata dia.
![]() |
Tidak hanya itu, Dodo juga juga pedagang daging sapi mengaku saat ini penjualan daging sapi pun ikut terimbas. Menurutnya, banyak pembeli yang takut daging yang mau dikonsumsi berasal dari sapi yang terkena PMK.
"Untuk daging sapi pun ikut terdampak. Padahal, meskipun sapi yang terkena PMK itu dagingnya masih bisa dan aman untuk dikonsumsi," terangnya.
Sementara itu, dokter hewan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Agung Yuwono menyebut saat ini terdapat 17 ekor sapi di Banjarnegara yang terkena PMK. Namun, dari jumlah tersebut masih dalam kategori ringan.
"Saat ini ada 17 ekor sapi yang suspect PMK. Untuk lokasinya tersebar di beberapa kecamatan, tetapi semuanya masih ringan. Tidak ada yang sampai potong paksa," katanya.
Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan 12 ribu vaksin PMK. Dalam waktu dekat, jumlah vaksin akan ditambah menjadi 15 ribu dari pemerintah provinsi.
"Saat ini kami sudah ada 12 ribu vaksin, dan akan ditambah 15 ribu vaksin dari pemprov. Kami setiap hari juga rutin cek ke kendang-kandang untuk memantau sapi-sapi milik peternak," imbuhnya.
(apu/afn)