Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak membuat penjual sapi merugi. Khususnya penjual sapi Lamongan.
Wabah PMK ini membuat sapi yang hendak dijual untuk Idul Adha, belum bisa dipastikan laku. Padahal, peternak atau pengusaha sapi ini tetap harus menanggung biaya perawatan yang tidak sedikit.
"Saya punya 10 ekor sapi yang rencana untuk dijual kembali menjelang Hari Raya Idul Adha nanti, tapi belum terjual sampai hari ini. Selain pasar hewan ditutup, juga masih ada keraguan bagi calon pembeli dengan alasan PMK, padahal sapi peliharaan saya tidak ada yang kena penyakit," kata salah seorang pengusaha ternak Lamongan, Suratman, Kamis (2/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suratman juga mengaku belum ada gambaran bagaimana prospek penjualan sapi untuk korban Idul Adha. Dia dan sejumlah pengusaha lainnya juga merasakan hal yang sama, yakni khawatir sapi-sapi yang dipelihara selama ini tidak laku dijual.
"Untuk menyiasati kerugian kita terpaksa menjual kembali sapi ke teman-temannya sesama juragan, meski itupun sudah tidak banyak yang merespon," tandasnya.
Sementara PMK di Lamongan kini tersebar di 20 kecamatan. Tak hanya ratusan ekor sapi, puluhan kambing di Lamongan juga tercatat terjangkit penyakit PMK.
Data yang dihimpun detikJatim menunjukkan saat ini wabah PMK mencapai lebih dari 800 ekor. Ke-20 kecamatan tersebut di antaranya Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Turi, Mantup, Ngimbang, Sugio, Lamongan, Modo, Paciran, Sambeng, Solokuro, Babat, Sukorame, Sukodadi, Kedungpring, Bluluk, Pucuk, Brondong dan Kalitengah.
"Di 20 kecamatan ini ada sebanyak 803 ekor sapi tertular PMK dari sebanyak 1124 populasi sapi," kata Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bachtiar saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (2/6/2022).
Dari 803 ekor sapi yang terjangkit PMK ini, terang Arif, ada 574 ekor sapi masih sakit. Sebanyak 10 ekor sapi mati, 44 ekor sapi dijual oleh peternaknya dan sebanyak 169 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh atau terbebas dari PMK.
Kecamatan yang sapinya terbanyak terkena PMK adalah Kecamatan Tikung yang mencapai 283 ekor sapi dan Kecamatan Mantup sebanyak 127 ekor sapi.
Selain sapi, PMK menjangkiti puluhan ekor kambing milik warga di 4 kecamatan di Lamongan. Yakni Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sugio dan Glagah.
"Dari total populasi sebanyak 49 ekor ternak kambing, ada 24 ekor kambing tertular PMK di 4 kecamatan ini," ujarnya.
(hil/fat)